GANGGUAN PSIKOLOGIS

ABNORMALITAS

MENGUBAH KONSEPSI TENTANG KETIDAKNORMALAN

  • Psikopatologi : studi tentang perilaku abnormal dan disfungsi psikologis.
  • Abnormalitas : sebuah proses yang rumit, dan pandangan kita tentang apa yang abnormal telah  berubah secara signifikan dari waktu ke waktu.
RIWAYAT GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG SANGAT SINGKAT 
  • Berasal dari sejak 3000 SM, para arkeolog telah menemukan tengkorak manusia dengan lubang-lubang kecil di dalamnya saat orang tersebut masih hidup. 
  • Trephining : membuat lubang di tengkorak untuk mengurangi tekanan cairan pada otak, pada zaman kuno alasannya untuk melepaskan "setan" yang merasuki korban.
  • Seorang dokter Yunani bernama Hippocrates (460-377 SM) : penyakit pada tubuh dan pikiran adalah hasil dari ketidakseimbangan cairan vital tubuh.
  • Hippocrates orang pertama yang tercatat untuk menjelaskan pemikiran atau perilaku abnormal sebagai akibat dari proses biologis.
  • Di masa kini, gangguan psikologis dilihat dari model medis dan dapat didiagnosis berdasarkan berbagai gejala serta memiliki etiologi, perjalanan penyakit, dan prognosis.
  • Gangguan psikologis dapat diobati, beberapa dapat "disembuhkan", sedangkan gangguan psikologis lainnya akan membutuhkan perhatian seumur hidup.
MENDEFINISIKAN ABNORMAL

PENYIMPANGAN NORMA STATISTIK ATAU NORMA SOSIAL 
  • Cara untuk mendefinisikan normal dan tidak normal : menggunakan definisi statistik
  • Perilaku yang sering terjadi akan dianggap normal dan perilaku yang jarang terjadi dianggap tidak normal
  • Penyimpangan (variasi) dari norma sosial tidak selalu dicap sebagai hal yang negatif atau tidak normal. 
  • Konteks situasional : membuat perbedaan dalam bagaimana perilaku. 
KETIDAKNYAMANAN SUBJEKTIF 
  • Tanda ketidaknormalan : ketika orang mengalami ketidaknyamanan subjektif yang besar (tekanan emosional ketika melakukan perilaku atau proses berpikir tertentu). 
  • Pikiran atau perilaku yang dianggap tidak normal tidak selalu menimbulkan ketidaknyamanan subjektif pada seseorang. 
KETIDAKMAMPUAN UNTUK BERFUNGSI SECARA NORMAL 
  • Abnormal : pemikiran atau perilaku yang tidak memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat.
  • Maladaptif : seseorang merasa sulit untuk beradaptasi dengan tuntutan kehidupan sehari-hari. 
DEFINISI KERJA DARI KETIDAKNORMALAN
  • Kriteria yang harus dipenuhi untuk membuat diagnosis ketidaknormalan : Apakah pemikiran atau perilaku tersebut tidak biasa?, Apakah pemikiran atau perilaku tersebut bertentangan dengan norma-norma sosial?, Apakah perilaku atau fungsi psikologis menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan secara subyektif subyektif? Apakah proses berpikir atau perilaku maladaptif?, dan Apakah proses berpikir atau perilaku menyebabkan orang tersebut berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain?.
  • Hanya profesional psikologis yang dapat mendiagnosis kelainan dan menentukan pengobatan terbaik untuk seseorang yang menderita penyakit mental. 
  • Pembelaan kegilaan : orang sakit jiwa yang telah melakukan kejahatan tidak harus bertanggung jawab atas tindakannya karena orang tersebut tidak dapat memahami perbedaan antara benar dan salah.

MODEL-MODEL ABNORMALITAS

  • Pengenalan perilaku dan pemikiran yang tidak normal tergantung pada perspektif yang digunakan untuk melihatnya
MODEL BIOLOGIS
  • Model biologis : gangguan psikologis memiliki penyebab biologis (medis).
  • Menjelaskan gangguan seperti kecemasan, depresi, dan skizofrenia yang disebabkan oleh sistem neurotransmitter yang salah.
  • Seseorang yang memiliki skor neurotisme tinggi akan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan berbasis kecemasan.
MODEL PSIKOLOGIS 

PANDANGAN PSIKODINAMIKA
  • Model psikodinamika pada karya Freud : menjelaskan pemikiran dan perilaku yang tidak teratur sebagai hasil dari pikiran, ingatan, dan kekhawatiran yang mengancam dalam bawah sadar.
  • Fungsi yang tidak teratur berkembang sebagai cara untuk menjaga agar pikiran-pikiran tersebut tetap tertekan. 
BEHAVIORISME
  • Kaum behavioris, yang mendefinisikan kepribadian sebagai sekumpulan respon yang dipelajari.
PERSPEKTIF KOGNITIF.
  • Psikolog kognitif : mempelajari cara berpikir, mengingat, dan mengorganisir informasi secara mental dan melihat fungsi maladaptif sebagai hasil dari pola berpikir yang tidak logi.
  • Penempatan pada risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.
PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL 
  • Perspektif sosiokultural tentang abnormalitas : pemikiran atau perilaku abnormal dipandang sebagai produk dari pembentukan perilaku dalam konteks pengaruh keluarga, kelompok sosial, dan budaya.
  • Perbedaan budaya dalam pikiran atau tindakan yang tidak normal harus diatasi ketika para psikologis berusaha untuk menilai dan memperlakukan anggota budaya yang berbeda.
  • Relativitas budaya : mengacu pada kebutuhan untuk mempertimbangkan karakteristik unik dari budaya asal dengan gangguan agar dapat mendiagnosis dan mengobati gangguan.
  • Konseptualisasi budaya dan pengaruhnya terhadap fungsi dan gangguan psikologis : sindrom budaya, idiom budaya, dan penyebab yang dirasakan.
  • Idiom budaya mengacu pada frasa yang digunakan untuk menggambarkan penderitaan dalam konteks budaya tertentu. 
PERSPEKTIF BIOPSIKOSOSIAL
  • Pengaruh biologis, psikologis, dan sosiokultural akan berinteraksi satu sama lain dan menyebabkan berbagai bentuk kelainan. 
  • Model biopsikososial : cara yang sangat berpengaruh untuk melihat hubungan antara pikiran dan tubuh.

MENDIAGNOSIS DAN MENGKLASIFIKASIKAN GANGGUAN

HE DSM-5 
  • Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) edisi kesepuluh (ICD-10). 
  • Di Amerika Serikat, para psikologis mendiagnosis gangguan psikologi berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) yang diterbitkan pada tahun 1952. 
  • DSM telah direvisi beberapa kali seiring dengan perubahan pengetahuan dan cara cara berpikir tentang gangguan psikologis. Versi terbaru, dirilis pada tahun 2013 : Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima.
  • DSM berguna dalam memberikan deskripsi dan kriteria kepada para dokter untuk mendiagnosis gangguan mental.
  • DSM-5 menjelaskan sekitar 250 gangguan psikologis yang berbeda. 
  • Edisi sebelumnya membagi gangguan dan fakta-fakta yang relevan tentang seseorang yang didiagnosis ke dalam lima kategori yang berbeda.
  • 20 kategori gangguan yang dapat didiagnosis : gangguan depresi, gangguan kecemasan, spektrum skizofrenia, dan gangguan psikotik.
  • Kemajuan yang terus berlanjut dalam neuroimaging, genetika, dan ilmu kognitif membuat National Institute of Mental Health (NIMH) menyerukan perubahan dalam cara berpikir dan mempelajari gangguan melalui peluncuran Research Domain Criteria (RDoC)
  • Matriks penelitian RDoC : kerangka kerja yang terdiri dari beberapa domain, yang berisi konstruk rasa takut, cemas, dan kehilangan.
  • Tujuan dari matriks penelitian RDoC : menyediakan sarana di mana gangguan dapat dikonseptualisasikan dan diukur dengan lebih baik, berdasarkan pendekatan penelitian yang lebih modern dalam genetika dan ilmu saraf.
PRO DAN KONTRA DARI LABEL 
  • Dalam dunia psikologis label seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia membentuk bahasa yang umum dalam komunitas kesehatan mental, sehingga memungkinkan para psikologis untuk berkomunikasi satu sama lain dengan jelas dan efisien
  • Label menetapkan kategori diagnostik yang berbeda sehingga mudah dikenali dan dipahami, juga membantu pasien menerima pengobatan yang efektif.
  • Rosenhan menyimpulkan bahwa label psikologis bersifat jangka panjang dan kuat, tidak hanya mempengaruhi bagaimana orang lain melihat pasien tetapi juga membantu pasien melihat diri mereka sendiri.

GANGGUAN KECEMASAN, TRAUMA, DAN STRESS

  • Gangguan yang gejalanya paling dominan : kecemasan yang berlebihan dan tidak realistis

GANGGUAN KECEMASAN

  • Kategori gangguan kecemasan : kecemasan yang berlebihan atau tidak realistis
  • Kecemasan : ketakutan terhadap suatu objek,aemosi yang sangat umum, dan sering merasa khawatir.
  • Setiap orang memang memiliki kecemasan, namun beberapa orang memiliki kecemasan yang sangat besar pada waktu tertentu
FOBIA
  • Fobia : ketakutan yang tidak rasional dan terus-menerus terhadap sesuatu. 
  • Fobia bisa berupa objek, situasi atau mungkin melibatkan interaksi sosial. Contoh, banyak orang takut jika mereka menemukan ular hidup saat mereka berjalan.
FOBIA SOSIAL
  • Gangguan kecemasan sosial melibatkan rasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain.
  • Orang dengan gangguan kecemasan sosial takut dievaluasi dengan cara yang negatif oleh orang lain, sehingga mereka cenderung menghindari situasi yang dapat menyebabkan sesuatu yang memalukan.
  • Jenis fobia sosial yang umum : demam panggung, ketakutan berbicara di depan umum, dan takut buang air kecil di toilet umum. 
  • Orang-orang dengan fobia sosial memiliki riwayat pemalu saat masih kecil.
FOBIA SPESIFIK 
  • Fobia spesifik : ketakutan yang tidak rasional terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Contoh, takut berada di ruang kecil dan tertutup (klaustrofobia)
AGORAPHOBIA 
  • Agorafobia : rasa takut di suatu tempat atau situasi yang sulit dan kecemasan ini muncul dalam lebih dari satu situasi. 
  • Seseorang didiagnosis dengan agorafobia jika merasa cemas dalam dua dari lima situasi yang terjadi. Contoh, menggunakan transportasi umum seperti bus atau pesawat, berada di tempat terbuka seperti jembatan atau tempat parkir, berada di tempat tertutup seperti toko kelontong atau bioskop, atau berada di luar rumah sendirian.
  • Orang dengan fobia sosial menghindari pekerjaan dan situasi yang melibatkan pertemuan dengan orang lain secara langsung. 
GANGGUAN PANIK 
  • Serangan panik yaitu rasa panik yang tiba-tiba muncul dengan berbagai gejala fisik : jantung berdegup kencang, nafas yang cepat, berkeringat, dan mulut yang kering.
  • Secara psikologis, orang yang mengalami serangan panik berada dalam keadaan ketakutan dan menimbulkan pikiean bahwa kematian akan terjadi, dan merasa perlu untuk melarikan diri. 
  • Serangan panik dapat berlangsung selama setengah jam dan memuncak dalam waktu 10 hingga 15 menit.
  • Peneliti menemukan bukti bahwa merokok meningkatkan risiko serangan panik pada masa remaja, dewasa muda, dan dewasa madya.
GANGGUAN KECEMASAN UMUM
  • Gangguan kecemasan umum : jenis kecemasan yang tidak diketahui sumbernya secara spesifik, di mana kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan lebih sering terjadi.
  • Mengalami nyeri otot, masalah tidur, dan sering merasa tersinggung
  • Gangguan kecemasan umum sering terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan lain.

GANGGUAN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN 

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF 
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD) : pikiran menyebabkan banyak kecemasan.
  • OCD adalah gangguan di mana pikiran yang mengganggu terjadi berulang-ulang diikuti oleh beberapa perilaku yang berulang-ulang.
  • Setiap orang memiliki sedikit pemikiran obsesif pada suatu kesempatan dan akan merasa sangat cemas jika tidak dapat melakukannya. 
  • OCD : rasa tertekan yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidakmampuan untuk menyelesaikan sesuatu.
GANGGUAN STRES AKUT (ASD) DAN GANGGUAN STRES PASCATRAUMA (PTSD) 
  • Dua gangguan yang berhubungan dengan trauma dan stres : gangguan stres akut dan gangguan stres pascatrauma terkait dengan paparan terhadap stresor yang signifikan dan traumatis. 
  • Gejala-gejala ASD terjadi setelah kejadian traumatis dan meliputi kecemasan, gejala disosiatif, mimpi buruk yang berulang, gangguan tidur, dan masalah konsentrasi.
  • Para peneliti telah menemukan bahwa perempuan memiliki risiko hampir dua kali lipat terkena PTSD dibandingkan laki-laki.
  • Pengalaman traumatis akan lebih parah ketika terjadi sebelum perempuan tersebut berusia 15 tahun.
  • PTSD yang parah dikaitkan dengan penurunan ukuran hipokampus pada anak-anak.
  • Hippocampus penting dalam pembentukan ingatan deklaratif jangka panjang yang baru sehingga dapat berdampak buruk terhadap pembelajaran dan efektivitas perawatan untuk anak-anak.
  • Pengalaman hidup memberikan pengaruh pada orang yang mengalami peristiwa traumatis. 
  • Individu dengan ASD dan PTSD kemungkinan besar memandang dunia di sekitar mereka secara berbeda
  • Pemrosesan preferensial dari informasi terkait trauma mungkin lebih kuat pada individu dengan PTSD.
  • Didukung oleh penelitian fMRI menunjukkan peningkatan pemrosesan otak di area yang terkait dengan pembelajaran asosiatif dan priming pada individu dengan PTSD.

PENYEBAB GANGGUAN KECEMASAN, TRAUMA, DAN STRES 

  • Model psikodinamika melihat kecemasan sebagai sinyal bahaya bahwa dorongan atau konflik yang direpresi mengancam akan muncul.
  • Fobia dipandang sebagai perpindahan : di mana objek fobia sebenarnya hanyalah simbol dari apa yang telah dikubur jauh di dalam pikiran bawah sadar seseorang.
FAKTOR PERILAKU DAN KOGNITIF 
  • Para ahli perilaku percaya bahwa reaksi cemas dapat dipelajari
  • Para ahli melihat fobia tidak lebih dari respons ketakutan yang dikondisikan secara klasik.
  • Para psikolog kognitif melihat gangguan kecemasan sebagai hasil dari proses berpikir yang tidak logis dan tidak rasional
  • Pada gangguan panik seseorang menafsirkan detak jantung yang berdegup kencang sebagai tanda serangan jantung, bukan hanya gairah sesaat.
  • Overgeneralisasi : satu kejadian negatif yang ditafsirkan sebagai pola kekalahan yang tidak pernah berakhir.
  • Minimisasi : memberikan sedikit penekanan pada keberhasilan. 
  • Overgeneralisasi dan minimisasi adalah contoh-contoh dari pemikiran yang tidak rasional. 
  • Fleksibilitas kognitif dalam mengatur emosi sesuai dengan situasi dapat melindungi seseorang dari gejala PTSD.
FAKTOR BIOLOGIS 
  • Faktor biologis berkontribusi terhadap gangguan kecemasan. 
  • Gangguan kecemasan, fobia, dan OCD, cenderung menurun dalam keluarga yang menunjukkan adanya dasar genetik untuk gangguan-gangguan ini. 
  • Faktor genetik pada PTSD memengaruhi risiko pengembangan gangguan dan kemungkinan individu terlibat dalam situasi yang berpotensi berbahaya.
  • Studi neuroimaging fungsional, mengungkapkan bahwa amigdala lebih aktif pada orang yang fobia dibandingkan dengan orang yang tidak fobia, menunjukkan pengkondisian yang berlebihan dan respons berlebihan terhadap rangsangan yang akan memunculkan respons terkait rasa takut.
  • Gangguan kecemasan membuat pengurangan materi abu-abu di bagian girus cingulate anterior ventral kanan dan girus frontal inferior kiri.
VARIASI BUDAYA 
  • Gangguan kecemasan berbeda dalam berbagai budaya. Contoh, dalam budaya Amerika Latin, kecemasan dapat berbentuk ataque de nervios (serangan saraf) di mana gejalanya menangis, berteriak tanpa terkendali, mengalami sensasi panas, dan menjadi agresif.
  • Sindrom yang pada dasarnya adalah jenis fobia yang spesifik untuk budaya tertentu. Contoh, koro ditemukan terutama di Cina, negara Asia Selatan, dan Asia Timur : melibatkan rasa takut bahwa alat kelamin seseorang menyusut.

GANGGUAN DISOSIATIF

  • Disosiasi memainkan peran yang lebih menonjol dalam gangguan disosiatif : gejala disosiatif mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari dan bukan hanya ingatan akan peristiwa traumatis.

JENIS-JENIS GANGGUAN DISOSIATIF 

  • Gangguan disosiatif melibatkan perpecahan dalam kesadaran, ingatan, atau rasa identitas seseorang. 
AMNESIA DISOSIATIF DAN FUGUE
  • Amnesia disosiatif : individu tidak dapat mengingat informasi pribadi seperti nama sendiri dan  peristiwa tertentu.
  • Pada amnesia disosiatif penyebabnya adalah psikologis.
  • Hilangnya ingatan dikaitkan dengan pengalaman yang membuat stres atau traumatis secara emosional. Contoh, pemerkosaan atau pelecehan di masa kanak-kanak.
  • Amnesia disosiatif dapat terjadi dengan atau tanpa fugue. Fugue disosiatif terjadi ketika seseorang tiba-tiba melakukan perjalanan jauh dari rumah dan setelah itu tidak dapat mengingat perjalanan tersebut atau bahkan informasi pribadi seperti identitas. 
GANGGUAN IDENTITAS DISOSIATIF
  • Gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder/DID) : gangguan kepribadian ganda. 
  • Seseorang tampaknya mengalami setidaknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda dalam satu tubuh. 
  • Fugues umum terjadi pada gangguan identitas disosiatif, dengan kepribadian inti yang terbangun di tempat yang tidak dikenal atau orang-orang yang memanggil orang tersebut dengan nama lain.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa DID bukan hanya kategori diagnostik yang valid, tetapi juga dapat terjadi bersamaan dengan gangguan lain : individu dengan gangguan kepribadian ambang ditandai dengan variasi spesifik dalam fungsi otak.

PENYEBAB GANGGUAN DISOSIATIF 

  • Teori psikodinamika melihat represi terhadap pikiran dan perilaku yang mengancam sebagai mekanisme pertahanan yang menjadi inti dari semua gangguan.
  • Gangguan disosiatif memiliki unsur represi yang besar.
  • Kehilangan ingatan dan pemutusan kesadaran seseorang dari peristiwa yang membuat stres dan traumatis merupakan hal yang adaptif karena dapat mengurangi rasa sakit emosional.
  • Penjelasan kognitif dan perilaku gangguan disosiatif saling berkaitan.
  • Penghindaran pikiran diperkuat secara negatif dengan berkurangnya kecemasan dan perasaan tidak menyenangkan sehingga akhirnya akan menjadi kebiasaan untuk tidak memikirkan hal-hal tersebut. 
  • Penguatan positif bagi orang dengan gangguan disosiatif : perhatian dari orang lain dan bantuan dari para profesional. 
  • Para peneliti telah menemukan bahwa orang dengan gangguan depersonalisasi/derealisasi memiliki aktivitas otak yang lebih rendah di area yang bertanggung jawab atas kesadaran tubuh.
  • Penelitian lain telah menemukan bukti bahwa orang dengan gangguan identitas disosiatif menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam aktivitas otak ketika ada "kepribadian" yang berbeda, hal ini dibuktikan dengan PET dan fMRI.

GANGGUAN SUASANA HATI

GANGGUAN DEPRESI MAYOR DAN GANGGUAN BIPOLAR

  • Kata pengaruh digunakan untuk mengartikan "emosi" atau "suasana hati"
  • Gangguan suasana hati : gangguan emosi dan disebut sebagai gangguan afektif. 
  • Gangguan suasana hati bisa ringan atau sedang
GANGGUAN DEPRESI MAYOR 
  • Gangguan depresi mayor : ketika suasana hati yang tertekan muncul secara tiba-tiba dan terlalu parah untuk keadaan yang terjadi bahkan hadiir tanpa adanya penyebab eksternal.
  • Depresi mayor akan berada di titik paling ekstrem dari kesedihan.
  • Orang yang menderita gangguan depresi mayor akan mengalami beberapa gejala : tertekan hampir setiap hari, tidak menikmati kegiatan apa pun, merasa lelah, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, mengalami perubahan nafsu makan, perubahan berat badan yang signifikan, mengalami rasa bersalah yang berlebihan, dan sulit berkonsentrasi. 
  • Beberapa orang dengan gangguan ini juga menderita pemikiran delusi dan mungkin mengalami halusinasi
  • Beberapa orang dengan depresi memiliki pemikiran tentang kematian atau bunuh diri (percobaan bunuh diri). 
  • Kematian akibat bunuh diri adalah hasil negatif yang paling serius bagi penderita depresi. 
  • Gangguan depresi mayor adalah gangguan suasana hati yang paling umum didiagnosis : 1,5 hingga 3 kali lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria.
  • Perempuan cenderung merenung dan lebih fokus pada emosi negatif lebih banyak daripada laki-laki, dan hal ini menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan gender yang dilaporkan dalam tingkat prevalensi depresi dan kecemasan.
  • Sebagian orang merasa bahwa mereka hanya mengalami depresi pada waktu-waktu tertentu dalam setahun
  • Gangguan afektif musiman (SAD) : gangguan suasana hati yang disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap rendahnya tingkat cahaya yang ada pada musim dingin.
GANGGUAN BIPOLAR 
  • Gangguan bipolar : ketika seseorang mengalami periode suasana hati yang berkisar dari depresi berat hingga episode manik.
  • Gangguan bipolar I : seseorang mungkin mengalami periode suasana hati pada dua titik ekstrem, mengalami suasana hati yang berkisar dari normal hingga manik dan tidak mengalami episode depresi.
  • Orang dengan gangguan ini mungkin tampak konyol bagi orang lain dan dapat menjadi agresif ketika tidak diizinkan untuk melaksanakan rencana besar .
  • Gangguan bipolar II : rentang suasana hati yang normal diselingi dengan episode depresi berat dan episode hipomania.
  • Ada hubungan antara gangguan pemusatan perhatian/hiperaktif (ADHD) dan timbulnya gangguan bipolar pada masa remaja.

PENYEBAB GANGGUAN SUASANA HATI 

  • Penjelasan tentang depresi dan gangguan suasana hati berasal dari perspektif teori perilaku, kognitif sosial, dan biologis serta genetika.
  • Para ahli teori perilaku mengaitkan depresi dengan ketidakberdayaan yang dipelajari.
  • Para ahli teori kognitif sosial menunjuk pada distorsi pemikiran : membesar-besarkan kejadian negatif di luar proporsi dan meminimalkan kejadian positif yang baik.
  • Dalam pandangan kognitif sosial, orang yang mengalami depresi secara terus menerus memiliki pikiran negatif dan mengalahkan diri sendiri, yang membuat mereka semakin terpuruk dalam keputusasaan. Depresi meningkatkan munculnya pikiran negatif
  • Kelompok remaja yang mengalami depresi menghadapi faktor risiko yang secara khusus terkait dengan lingkungan kognitif sosial
  • Penjelasan biologis tentang gangguan suasana hati berfokus pada efek zat kimia otak : serotonin, norepinefrin, dan dopamin.
  • Kehilangan yang besar pada hippocampus dan amigdala pada individu yang mengalami depresi.
  • Gen juga berperan terhadap gangguan mood : karena tampaknya berasal dari dalam tubuh orang itu sendiri.

GANGGUAN MAKAN DAN DISFUNGSI SEKSUAL

GANGGUAN MAKAN 

  • Ada berbagai gangguan yang berhubungan dengan asupan makanan, zat non-nutrisi, atau dalam pembuangan limbah tubuh.
JENIS-JENIS GANGGUAN MAKAN 

ANOREKSIA NERVOSA 
  • Anoreksia nervosa (anoreksia) : suatu kondisi di mana seseorang mengurangi makan hingga berat badannya sangat rendah.
  • Sekresi hormon menjadi tidak normal, terutama pada kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal. 
  • Otot-otot jantung menjadi lemah dan irama jantung dapat berubah. 
  • Efek fisik dari anoreksia : diare, kehilangan jaringan otot, kurang tidur, tekanan darah rendah, dan kurangnya menstruasi pada wanita.
  • Beberapa orang dengan anoreksia akan makan di depan orang lain, tetapi memaksakan diri untuk muntah atau minum obat pencahar dalam dosis besar
  • Mereka terobsesi untuk berolahraga dan memasak makanan yang rumit untuk orang lain, sementara mereka sendiri tidak makan apa-apa. 
BULIMIA NERVOSA 
  • Bulimia nervosa : suatu kondisi di mana seseorang mengembangkan siklus makan berlebihan dalam jumlah besar dalam satu kali makan, dan kemudian menggunakan metode yang tidak tepat untuk menghindari kenaikan berat badan.
  • Sebagian besar individu dengan bulimia sengaja muntah, penyalahgunaan obat pencahar, berpuasa sehari atau dua hari, atau melakukan olahraga berlebihan.
  • Individu dengan anoreksia berkisar usia 20-an, bukan pada masa pubertas
  • Makan dalam jumlah yang sangat banyak : 3.500 kalori dalam sekali makan dan sebanyak 50.000 kalori dalam satu hari.
  • Dipicu oleh suasana hati yang cemas, tekanan sosial, perasaan tentang berat badan, atau rasa lapar yang hebat setelah mencoba diet
  • Individu tidak dapat mengontrol kapan harus berhenti makan atau berapa banyak yang harus dimakan. 
  • Konsekuensi kesehatan yang bulimia : kerusakan gigi yang parah, erosi lapisan kerongkongan akibat keasaman dari muntah, kelenjar ludah yang membesar, ketidakseimbangan kalium, kerusakan pada saluran usus, masalah jantung, kelelahan, dan kejang-kejang.
GANGGUAN PESTA MAKAN 
  • Individu dengan gangguan makan berlebihan tidak melakukan pembersihan atau menggunakan metode yang tidak tepat untuk menghindari kenaikan berat badan.
PENYEBAB GANGGUAN MAKAN 
  • Faktor risiko terbesar : seseorang yang berusia remaja atau dewasa muda.
  • Banyak peneliti percaya bahwa gangguan makan (anoreksia) adalah sindrom budaya : muncul dalam budaya yang terobsesi untuk menjadi kurus.
  • Peningkatan anoreksia dan bulimia di kalangan perempuan muda Afrika-Amerika
  • Gangguan makan terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, remaja laki-laki mungkin lebih mungkin didiagnosis dengan anoreksia daripada bulimia
  • Tingkat gangguan makan yang tinggi di antara individu transgender.
PENGOBATAN GANGGUAN MAKAN 
  • Jika penurunan berat badan akibat anoreksia parah, dehidrasi, ketidakseimbangan kimiawi, maka kemungkinan kerusakan organ tubuh dapat terjadi. 
  • Di rumah sakit, kebutuhan fisik pasien akan ditangani, bahkan sampai pada titik pemberian makanan secara paksa pada kasus-kasus ekstrem
  • Konseling psikologis menjadi bagian dari perawatan di rumah sakit, yang dapat berlangsung selama 2 hingga 4 bulan. 
  • Strategi perawatan psikologis mencakup manajemen klinis yang mendukung : terapi interpersonal, terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, dan terapi berbasis keluarga.
  • Untuk beberapa orang dengan anoreksia yang mengalami kenaikan berat badan, kerusakan yang telah terjadi pada jantung dan sistem tubuh lainnya mungkin masih sangat besar sehingga kematian dini merupakan suatu kemungkinan.
  • Penggunaan obat antidepresan dapat membantu, terutama yang memengaruhi kadar serotonin seperti SSRI.

DISFUNGSI DAN MASALAH SEKSUAL 

  • Disfungsi seksual : masalah dengan fungsi seksual.
  • Disfungsi seksual melibatkan masalah dalam tiga bidang aktivitas seksual : minat seksual, gairah, dan respons.
  • Hasil survei dari seluruh dunia menunjukkan bahwa 40-45% wanita dan 20-30% pria memiliki setidaknya satu disfungsi seksual.
  • Bahaya melakukan penelitian survei : orang tidak selalu mengatakan yang sebenarnya.
  • Gangguan hasrat atau gairah seksual : gangguan minat/gairah seksual wanita dan gangguan hasrat seksual hipoaktif pria
  • Gangguan yang berkaitan dengan tindakan fisik : gangguan ereksi dan gangguan nyeri/penetrasi genito-panggul
  • Gangguan yang berkaitan dengan waktu atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme : ejakulasi dini (dini), gangguan orgasme pada wanita, dan ejakulasi tertunda.
  • Beberapa disfungsi seksual berasal dari sumber fisik (faktor organik), faktor sosiokultural, dan faktor psikologis
  • Faktor organik merupakan masalah fisik : penyakit, efek samping dari pengobatan, efek dari operasi, cacat fisik, dan bahkan penggunaan obat-obatan terlarang (kokain, alkohol, dan nikotin).
  • Pengaruh sosiokultural terhadap sikap dan perilaku seksual dapat menjadi sumber stres psikologis yang menyebabkan disfungsi seksual. 
  • Stresor psikologis juga mencakup masalah psikologis individu : harga diri yang rendah, kecemasan akan kinerja seks, depresi, kesadaran diri tentang citra tubuh seseorang, gangguan kecemasan, dan riwayat pelecehan atau penyerangan seksual.
  • Sumber stres psikologis lain yang menyebabkan disfungsi seksual : hubungan antara kedua pasangan seksual
  • Pengobatan untuk disfungsi seksual : pengobatan, psikoterapi, terapi hormon, pengurangan stres, terapi seks, dan pelatihan perilaku. 
  • Masters dan Johnson (1970) merekomendasikan sebuah teknik yang disebut sensate focus : untuk pengobatan ejakulasi dini, di mana setiap anggota pasangan melakukan serangkaian latihan untuk memusatkan perhatian pada pengalaman sensualnya sendiri selama berbagai tahap gairah dan aktivitas seksual. 

SKIZOFERNIA

  • Dahulu dikenal sebagai demensia praecox (bahasa Latin) berarti "gila sebelum waktunya".
  • Skizofrenia diubah namanya oleh Eugen Bleuler (seorang psikiater asal Swiss) untuk menggambarkan dengan lebih baik pemisahan (schizo) di dalam otak (fren) : pikiran, perasaan, dan perilaku.

GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA 

  • Skizofrenia digambarkan sebagai gangguan psikotik yang berlangsung lama : terdapat ketidakmampuan untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan, serta gangguan dalam berpikir, emosi, perilaku, dan persepsi. 
  • Gangguan ini muncul pada akhir masa remaja atau awal usia 20-an.
  • Gangguan dalam berpikir : delusi
  • Delusi merupakan gejala yang paling sering pada orang gangguan skizofrenia. 
  • Delusi : keyakinan yang salah tentang dunia yang dipercayai oleh seseorang dan cenderung tetap dan tidak tergoyahkan bahkan ketika ada bukti yang menyangkal delusi tersebut. 
  • Waham skizofrenia yang umum terjadi adalah waham penganiayaan : di mana orang percaya bahwa orang lain berusaha menyakiti mereka dengan cara tertentu.
  • Waham referensi : di mana orang percaya bahwa orang lain, tokoh televisi, dan bahkan buku-buku secara khusus berbicara kepada mereka.
  • Delusi pengaruh : di mana orang percaya bahwa mereka dikendalikan oleh kekuatan eksternal (iblis, alien, atau kekuatan kosmik).
  • Delusi keagungan : di mana orang yakin bahwa mereka adalah orang yang berkuasa yang dapat menyelamatkan dunia..
  • Gangguan bicara merupakan hal yang umum terjadi pada orang dengan gangguan Skizofernia : orang dengan skizofrenia akan mengarang kata-kata dan mengulang kata-kata.
  • Individu dengan skizofrenia akan mengalami kesulitan dalam menghubungkan pikiran mereka secara logis.
  • Pada skizofrenia tingkat lanjut, mereka akan mengekspresikan diri mereka dalam campuran kata dan frasa yang tidak berarti yang disebut sebagai salad kata
  • Perhatian juga merupakan masalah bagi banyak orang dengan skizofrenia : mereka mengalami kesulitan untuk "menyaring" informasi dan stimulasi yang tidak benar-benar mereka butuhkan, menyebabkan mereka tidak dapat fokus pada informasi yang relevan.
  • Orang dengan skizofrenia juga mengalami halusinasi : di mana mereka mendengar suara-suara dan melihat hal-hal atau orang-orang yang sebenarnya tidak ada. 
  • Gangguan emosional : ciri utama skizofrenia. 
  • Afek datar : suatu kondisi di mana seseorang hanya menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada emosi. 

PENYEBAB SKIZOFRENIA 

  • Penyebab skizofrenia disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan
  • Penjelasan biologis dari skizofrenia menunjukkan adanya asal-usul genetik : pengaruh prenatal seperti ibu yang mengalami infeksi virus selama kehamilan, peradangan pada otak, pengaruh kimiawi, dan cacat struktural otak.
  • Dopamin dicurigai ketika pengguna amfetamin mulai menunjukkan gejala psikotik seperti skizofrenia. 
  • Efek samping penggunaan amfetamin : meningkatkan pelepasan dopamin di otak
  • Korteks prefrontal orang dengan skizofrenia menghasilkan tingkat dopamin yang lebih rendah dari biasanya, sehingga mengakibatkan defisit perhatian dan pengaturan pikiran yang buruk.
  • Jika skizofrenia disebabkan oleh faktor lingkungan : tingkat skizofrenia akan sangat bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya.
  • Risiko tertinggi untuk terkena skizofrenia : seseorang yang memiliki saudara sedarah dengan gangguan ini merupakan kembar monozigot (identik), yang akan berbagi 100 persen materi genetik mereka, dengan faktor risiko sekitar 50 persen.
  • Model kerentanan terhadap stres : mengasumsikan bahwa orang dengan "penanda" genetik untuk skizofrenia memiliki kerentanan fisik terhadap gangguan ini, namun tidak akan mengalami skizofrenia kecuali jika mereka terpapar oleh stres lingkungan atau stres emosional di masa-masa kritis dalam perkembangan.
  • Skizofrenia suatu hari nanti dapat diobati dengan obat anti-inflamasi.
  • Neuroimaging struktural dan fungsional memberikan informasi tentang bagaimana skizofrenia memengaruhi otak
  • Penderita skizofrenia menunjukkan perbedaan struktural pada dua area tertentu di otak.
  • Saluran materi putih yang disebut bundel cingulum (CB) : terletak di bawah cingulate gyrus dan menghubungkan bagian dari sistem limbik, dan satu lagi yang menghubungkan lobus frontal ke lobus temporal : ditemukan memiliki lapisan mielin yang jauh lebih sedikit pada akson neuron di dalam bundel tersebut. 

GANGGUAN KEPRIBADIAN

  • Gangguan kepribadian tidak hanya memengaruhi satu aspek kehidupan seseorang melainkan memengaruhi seluruh penyesuaian hidup orang tersebut. 
  • Gangguan kepribadian tidak selalu bersifat seumur hidup.

KATEGORI GANGGUAN KEPRIBADIAN 

  • Gangguan kepribadian : seseorang yang memiliki pola perilaku dan cara berhubungan dengan orang lain yang kaku dan maladaptif.
  • Individu dengan gangguan kepribadian sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan orang lain.
  • DSM-5 mencantumkan 10 jenis utama gangguan kepribadian dalam tiga kategori dasar.
  • Gangguan kepribadian di mana seseorang dianggap aneh atau eksentrik oleh orang lain : Paranoid, Skizoid, dan Skizotipal.
  • Gangguan kepribadian di mana perilaku seseorang sangat dramatis, emosional, atau tidak menentu : Antisosial, Borderline, Histrionik, dan Narsistik.
  • Gangguan kepribadian di mana emosi utamanya adalah cemas atau takut : Menghindar, Dependen, dan Obsesif-Kompulsif
  • Kategori-kategori pada gangguan kepribadian diberi label Cluster A, Cluster B, dan Cluster C.
GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL 
  • Gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder/ASPD : "menentang masyarakat." 
  • Orang yang antisosial terbiasa melanggar hukum, tidak mematuhi peraturan, berbohong, dan memanfaatkan orang lain tanpa mengkhawatirkan hak-hak atau perasaan mereka
  • Orang dengan ASPD akan mudah tersinggung atau agresif. Orang-orang ini tidak menepati janji dan secara konsisten tidak bertanggung jawab. 
  • Biasanya mereka orang yang impulsif, tidak menepati komitmen baik secara sosial maupun dalam pekerjaan, dan cenderung sangat egois, mementingkan diri sendiri, serta manipulatif. 
  • ASPD diderita lebih banyak oleh laki-laki daripada perempuan.
GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG 
  • Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder/BLD) : memiliki hubungan dengan orang lain yang intens dan relatif tidak stabil. 
  • Mereka impulsif, memiliki perasaan diri yang tidak stabil, dan sangat takut ditinggalkan
  • Tujuan hidup, pilihan karier, pertemanan, dan bahkan perilaku seksual dapat berubah dengan cepat dan dramatis
  • Emosi sering kali tidak tepat dan berlebihan, dengan pola merusak diri sendiri, kesepian kronis, dan kemarahan yang mengganggu
  • Frekuensi gangguan ini pada wanita hampir tiga kali lebih besar daripada pria.
PENYEBAB GANGGUAN KEPRIBADIAN 
  • Para ahli teori perilaku kognitif berbicara tentang bagaimana perilaku tertentu dapat dipelajari dari waktu ke waktu melalui proses penguatan, pembentukan, dan pemodelan
  • Ada faktor genetik dalam gangguan kepribadian.
  • Kepribadian antisosial secara emosional tidak responsif terhadap situasi yang penuh tekanan atau mengancam jika dibandingkan dengan orang lain. Terkait dengan tingkat hormon stres yang lebih rendah dari biasanya pada orang antisosial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENSASI DAN PERSEPSI

TEORI-TEORI KEPRIBADIAN