SENSASI DAN PERSEPSI

 

SENSASION

TRANDUKSI

  • Sensasi terjadi ketika reseptor khusus pada organ indera diaktifkan.
  • Tranduksi : proses yang mengubah rangsangan dari luar, menjadi aktivitas saraf.
  • Reseptor sensorik adalah bentuk khusus dari neuron, sel-sel yang membentuk sistem saraf. Sel-sel ini dirangsang oleh berbagai jenis energi.
  • Reseptor mentransduksi informasi fisik menjadi informasi listrik, kemudian mendepolarisasi sel, menyebabkan terjadinya penembakan dalam jumlah banyak atau sedikit intensitas informasi yang dideteksi dari lingkungan.
  • Sinestesia : Sensasi yang menyatu : sinyal yang berasal dari organ sensorik, diinformasikan ke bagian otak yang salah.

BATAS AMBANG SENSORIK

  • Erns Weber (1795-1878) melalukan penelitian yang menghasilkan rumusan yang dikenal dengan hukum Weber : hukum perbedaan yang hanya dapat dilihat.
  • Hukum Weber : berapa pun perbedaan antara rangsangan, perbedaan itu selalu konstan.
  • Gustav Fechner (1801-1887) mengembangkan karya Weber : ambang batas absolut
  • Ambang batas absolut : tingkat terendah rangsangan yang secara sadar dapat dideteksi.

KEBIASAAN DAN ADAPTASI SENSORIK

  • Beberapa pusat otak bagian bawah menyaring rangsangan sensorik dan mengabaikan perhatian sadar terhadap rangsangan yang tidak berubah. Contoh, seseorang tidak benar-benar "mendengar" suara kipas angin kecuali tiba-tiba mati.
  • Adaptasi sensorik : proses dimana informasi yang konstan dari reseptor sensorik secara efektif diabaikan. Contoh, saat meminum sesuatu yang pada awalnya terasa sangat asam, tetapi ketika anda meminum minuman itu terus menerus, rasanya akan memudar.

ILMU TENTANG MELIHAT

CAHAYA DAN MATA

  • Ada tiga aspek persepsi terhadap cahaya : kecerahan, warna, dan saturasi.
  • Kecerahan ditentukan oleh amplitudo gelombang. Warna ditentukan oleh panjang gelombang
  • Saturasi mengacu ke kemurnian warna yang dilihat orang.
Gelombang pendek ditemukan di ujung biru spektrum. Sedangkan, gelombang yang lebih panjang ditemukan di ujung merah.


Bagian-Bagian Mata


  • Cahaya masuk ke mata secara langsung dari sumber cahaya atau secara tidak langsung dengan memantulkan suatu objek.
  • Satu titik cahaya dari suatu sumber atau pantulan dari suatu objek harus melewati struktur mata dan berakhir di retina.
  • Pembiasan : cahaya membengkok saat melewati zat dengan kepadatan yang berbeda. Contoh, dasar sungai yang dalam terlihat dangkal.
  • Kornea : selaput bening yang melapisi mata. Dan berfungsi untuk mengfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Kornea memiliki kelengkungan yang tetap.
  • Aqueous Humor : secara terus menerus diisi ulang, dan memasok nutrisi ke mata.
  • Pupil : tempat masuknya cahaya.
  • Iris : Bagian mata yang berwarna. Iris dapat mengubah ukuran pupil.
  • Lensa : terletak dibelakang iris, melakukan finalisasi pemfokusan terhadap objek.
  • Vitreous Humor : ruang terbuka yang besar dan berisi cairan bening.
  • Aqueous Humor : menyehatkan mata dan memberikan bentuk.
Retina, Bulu, dan Konsel


  • Retina : area yang peka terhadap cahaya. Berfungsi menyerap dan memproses informasi cahaya.
  • Retina terdiri dari tiga lapisan : sel ganglion, sel bipolar, dan kerucut & batang.
  • Kerucut adalah bagian yang menerima foton cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal saraf pada otak. Cahaya dikirim dahulu ke sel bipolar kemudian ke sel ganglion yang aksonnya membentuk saraf optik.
  • Terdapat 6 juta kerucut disetiap mata. 
  • Kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan warna. Sedangkan batang untuk melihat warna hitam dan putih serta nuansa abu-abu.
  • Batang merupakan bagian yang membuat mata beradaptasi pada cahaya redup.
  • Mata tidak dapat beradaptasi dengan rangsangan konstan ketika keadaan normal karena gerakan saccadic.

JALUR VISUAL


  • Cahaya yang masuk dibagi ke visual kanan dan kiri.
  • Cahaya dari penglihatan kanan jatuh di sisi kiri retina masing-masing mata, dan begitu sebaliknya.
  • Cahaya bergerak lurus pada kornea dan lesa, menghasilkan gambar yang diproyeksi pada retina sehingga mengasilkan gambar yang terbalik.
  • Kiasma optik : titik persilangan.
  • Retina dibagi menjadi dua : retina temporal dan retina hidung.

PERSEPSI TENTANG WARNA

Teori Trichromatic
  • Diusulkan oleh Thomas Young pada 1802 dan dimodifikasi oleh Hermann von helmholtz pada 1852.
  • Mengusulkan tiga jenis kerucut : merah, biru, dan hijau.
  • Corak warna akan berbeda sesuai dengan cahaya yang diterima oleh masing-masing kerucut. Kerucut-kerucut ini kemudian menembakkan pesan ke pusat penglihatan di otak.
  • Paul K. Brown dan George Wald (1964) mengidentifikasi bahwa ketiga kerucut retina memiliki tingkat sensitif masing-masing terhadap panjang gelombang, dikur dalam nanometer.
Teori Proses Lawan
  • Bayangan setelah melihat suatu benda merupakan proses yang terjadi ketika sensasi visual bertahan untuk waktu yang singkat bahkan setelah rangsangan asli dihilangkan.
  • Teori ini ditemukan oleh Edwald Hering pada 1874.
  • Dalam teori ini terdapat empat warna primer : merah, hijau, biru, dan kuning. bekerja secara berpasangan.
  • Nukleus genikulat lateral (LGN) : tempat sel bipolar retina dan sek ganglion, serta sel proses lawan yang terdapat dalam thalamus.
  • LGN : bagian dari jalur yang dilalui informasi visual ke lobus oksipital.
Kedua teori berperan dalam penghilatan. Teori trikromatik dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan rangsangan mentah (deteksi sebenarnya dari berbegai panjang gelombang cahaya). Teori proses lawan dapat menjelaskan bayangan dan aspek lain dari persepsi visual yang terjadi setelah deteksi awal cahaya dari lingkungan.

Buta Warna


  • Buta warna disebabkan oleh kerucut yang rusak di retina mata.
  • Jenis buta warna : Buta warna monokrom (memiliki kerucut yang tidak berfungsi sama sekali), Penglihatan dikromatik (satu kerucut tidak bekerja dengan baik).
  • Hal ini berkaitan dengan gen. Gen untuk buta warna bersifat resesif, Membutuhkan dua gen, masing-masing satu dari orang tua.
Bagi seorang wanita yang mengalami buta warna, ia harus mewarisi dua gen resesif, satu dari masing masing orang tua, tetapi seorang pria hanya perlu mewarisi satu gen resesif yang diturunkan kepadanya dari kromosom X ibunya.

INDERA PENDENGARAN

GELOMBANG SUARA DAN TELINGA

  • Gelombang suara merupakan getaran molekul udara yang mengelilingi kita.
  • Panjang gelombang ditafsirkan oleh otak sebagai frekuensi.
  • Amplitudo ditafsirkan sebagai volume.

  • Kekayaan dalam suara disebut dengan timbre.
  • Batas suara yang bisa diterima oleh seseorang disebut dengan frekuensi.
  • Frekuensi diukur dalam siklus per detik : Hertz (Hz).
  • Batas manusia antara 20 dan 20.000 hz, dengan sensitivitas paling tinggi sekitar 2.000 hingga 4.000 Hz (sangat penting dalam percakapan).
Struktur Telinga


Telinga Luar
  • Pinna adalah bagian terluar dari telinga yang berfungsi sebagai penyalur gelombang suara dari luar ke dalam struktur telinga.
  • Pinna menuju ke membran timpani (gendang teling).
  • Ketika gelombang mengenai gendang telinga, gelombang tersebut menyebabkan tiga tulang kecil di telinga tengah bergetar.
Telinga Tengah
  • Tiga telinga tengah : palu, landasan, dan sanggurdi.
  • Tiga tulang ini merupakan tulang terkecil dalam tubuh manusia.
  • Tulang-tulang ini memperkuat getaran dari gendang telinga.
Telinga Dalam
  • Selaput ini disebut jendela oval : memicu reaksi berantai pada telinga dalam.
  • Berbentuk berupa rumah siput (koklea) yang berisi cairan.
  • Ketika jendela oval bergetar, cairan dalam koklea juga bergetar.
  • Membran basilaris : tempat istirahat organ Corti (sel reseptor untuk indera pendengaran)
  • Pada organ corti terdapat sel rambut : untuk reseptor suara.
  • Sel rambut mengirim pesan saraf dan masuk ke otak, melewati thalamus, kortkes pendengaran akan menginterpretasikan suara.

MEMPERSEPSIKAN NADA

  • Nada : tinggi rendahnya suara.
Teori tempat
  • Diusulkan oleh Hermann von Helmholtz pada 1863, dimodifikasi oleh Georg von Békésy pada 1928.
  • Nada yang didengar seseorang tergantung sel rambut pada organ corti.
Teori Frekuensi
  • Dikembangkan oleh Ernest Rutherford pada 1886.
  • Nada berhubungan dengan seberapa cepat membran basilar bergetar.
Agar teori tempat benar, membran basilar harus bergetar secara tidak merata yang terjadi ketika frekuensi suara diatas 1.000 Hz. Agar teori frekuensi benar, neuron yang terkait dengan sel rambut harus menembak secepat membran basilar bergetar. Teori frekuensi untuk nada rendah dan teori tempat untuk nada sedang hingga tinggi.

Prinsip Voli
  • Dikembangkan oleh Ernest Wever dan Charles Bray.
  • Menjelaskan nada-nada dari 400 Hz hingga 4.000 Hz.
  • Kelompok neuron pendengaran bergiliran menembak.

JENIS GANGGUAN PENDENGARAN

  • Gangguan pendengaran : kesulitan dalam mendengar.
  • Seseorang dapat mengalami gangguan sebagian ataupun total.
Gangguan Pendengaran Konduksi
  • Terjadinya masalah pada telinga bagian luar atau tengah : getaran suara tidak dapat diteruskan dari gendang telinga ke rumah siput. 
  • Dapat diobati dengan alat bantu dengar.
Gangguan Pendengaran Sistem Saraf
  • Terjadinya masalah pada telinga bagian dalam atau kortikal area otak.
  • Gangguan ini biasanya bersifat permanen.
  • Biasanya terjadi karena penuaan.
  • Tinnitus : telinga berdenging dan berdengung. Akibat indeksi dan suara keras.
  • Tidak dapat dibantu oleh alat bantu pendengaran. Hanya dapat diobati dengan implan rumah siput.
  • Implan sumah siput mengieim sinyal ke mikrofon yang dikenakan di bagian belakang telinga ke prosesor suara yang dikenakan di saku, kemudian menerjemahkan sinyal tersebut menjadi rangsangan listrik yang dikirim ke serangkaian elektroda yang ditanam langsu ke dalam koklea. Otak kemudian memproses informasi elektroda sebagai suara.

INDERA KIMIA

  • Indera perasa dengan Indera penciuman memiliki hubungan yang sangat erat.
  • Dr. Alan Hirsch menjelaskan bahwa 90% yang kita rasakan sebenarnya adalah bau.

INDERA PERASA

  • Rasa merupakan indera yang paling awal berkembang.
  • Bayi yang berada di dalam kandungan ibu saat berkembang akan terpapar oleh zat yang dicerna oleh ibu, hal ini akan memberikan rasa pada ketuban bayi. Hal ini akan memengaruhi pemilihan makanan dan status gizi (Beauchamps & Mennella, 2011; Mennella & TTrabulsi, 2012).
Selera


  • Pengecap : Nama umum untuk sel reseptor rasa. Bertanggung jawab atas indera  pengecap.
  • Pengecapan berada di : Lidah, langit-langit mulut, pipi, bawah lidah, dan tenggorokan.
  • Seberapa peka seseorang terhadap rasa tergantung pada seberapa banyak pengecap yang mereka miliki.
  • Supertaster : membutuhkan sedikit bumbu dalam makanan dibandingkan mereka yang memiliki sedikit pengecap (Bartoshuk, 1993).
  • Teste Buds tidak sama dengan Papillae.
  • Pengecap memiliki sekitar 20 reseptor.
  • Reseptor pada pengecap bekerja persis seperti tempat reseptor pada neuron.
  • Menerima molekul dari berbagai zat yang sesuai dengan reseptor.
  • Ketika molekul masuk ke dalam reseptor, sinyal akan dikirim ke otak, yang kemudian akan menafsirkan sensasi rasa.
  • Reseptor pengecap bekerja keras sehingga harus diganti setaip 10-14 hari (McLaughlin & Margolskee, 1994)
Lima Rasa Dasar
  • Hans Henning seorang Psikolog asal Jerman mengusulkan ada empat rasa utama : manis, asam, asin, pahit.
  • Lindamen (1996) menyatakan ada reseptor rasa kelima yang mendeteksi rasa “kaldu”.
  • Disebut dengan Umami (diciptakan pada tahun 1908 oleh Dr. Kikunae Ikeda dari Universitas Kekaisaran Tokyo).
  • Ikeda berhasil mengisolasi zat dalam rumput laut yang menghasilkan sensasi umami-glutamat (Beyreuther et al., 2007)
  • Glutamat juga ditemukan di dalam ASI.
  • Rasa keenam yang disarankan oleh peneloto adalah oleogustus, rasa asam lemak dalam makanan (Running et al., 2015).
  • Sensasi rasa diproses di seluruh lidah (Bartoshuk, 1993)
  • Informasi rasa dikirim ke korteks pengecap, yang ditemukan di bagian depan insula dan operculum frontal.
  • Area rasa kortikal digunakan untuk memproyeksikan ke sistem limbik.
  • Membantu menjelaskan mengapa rasa dapat digunakan.
  • Terdapat variasi tingkat rasa.
  • Contoh : Individu yang mengalami obesitas mengalami lebih sedikit rasa manis dibandingkan individu yang tidak gemuk.

INDERA PENCIUMAN


  • Kemampuan untuk mencium bau disebut indra penciuman.
  • Merupakan indera Kimiawi.
  • Bagian luar hidung memiliki tujuan untuk mengumpulkan informasi sensorik dan menyampaikannya ke bagian tubuh yang akan menerjemagkannya menjadi sinyal saraf.
  • Sel reseptor hanya sekitar satu inci persegi di setiap rongga, namun mengandung sekitar 10 juta reseptor penciuman.
Sel Reseptor Penciuman
  • Memiliki sekitar setengah lusin hingga selusin “rambut” kcil : Silia.
  • Ada situs reseptor pada sel-sel rambut ini yang mengirim sinyal ke otak Ketika dirangsang oleh molekul zat yang ada di udara yang bergerak melewatinya.
  • Reseptor penciuman harus diganti, karena secara alami akan mati : 5-8 minggu.
  • Penciuman memiliki setidaknya 1000 reseptor.
  • Indera penciuman memiliki tempat khusu di otak : buluh penciuman.

 Bola Penciuman

  • Terletak tepat di atas rongga sinus di setiap sisi otak, di bawah lobus frontal.
  • Reseptor penciuman mengirim sinyal saraf ke bola-bola, melewati thalamus, pusat relay untuk semua informasi sensorik lainnya. Informasi penciuman dikirim dari buluh penciuman ke area kortikal yang lebih tinggi : Korteks penciuman primer, Korteks frontal, Amigdala.

INDERA PERABA

RASA SOMESTETIK

  • Kulit berfungsi sebagai penjaga cairan tubuh yang masuk dan kuman keluar, juga mengirimkan informasi dari dunia luar ke sistem saraf pusat.
  • Informasi tentang sentuhan ringan, tekanan yang dalam, panas, dingin, dan juga rasa sakit dikumpulkan oleh reseptor khusus di lapisan kulit.
Jenis Reseptor Indera di Kulit


  • Sel reseptor pada kulit pada umumnya hanya akan merespons satu jenis sensasi.
  • Sel pacinian : berada dibawah kulit dan merespon tekanan.
  • Folikol rambut dilapisi oleh sel saraf dan akan disadari oleh seseorang dan saraf ini sensitif terhadap rasa sakit dan sentuhan. Contoh, saat mencabut bulu pada kaki akan merasakat perih.
  • Reseptor yang mendeteksi rasa sakit pada organ tubuh : nyeri visceral.
  • Sensasi nyeri pada kulit, otot, tendon, dan sendiri dibawa oleh serabut saraf besar : nyeri somatik.
  • Nyeri somatik memberi tanda pada tubuh bahwa ada sesuatu yang sedang atau akan rusak. Contoh, saat tulang kering terantuk ke meja, sensari nyeri yang dirasakan pertama kali adalah jenis nyeri tajam, cepat dan terang. Kemudian jaringan yang memar akan merasa sakit, hal ini memberi tahu bahwa kita tidak boleh memegang, menyentuk, dan menggunakan tulang kering itu.
Rasa Sakit
  • Melzick dan Patrick Wall (1965) mengenai sensasi sakit (teori kontrol gerbang).
  • Sinyal nyeri harus melewati sebuah "gerbang" yang terletak di sumsum tulang belakang.
  • Stimulasi sel reseptor sakit melepaskan neuromodulator yang disebut substansi P.
  • Zat P dilepaskan ke sumsum tulang belakang dan mengaktifkan neuron yang mengirim pesan melalui gerbang tulang belakang, dan kemudian sampai ke otak. Otak akan menafsirkan rasa sakit.
Gangguan Nyeri
  • Rasa sakit fungsinya sebagai pemberi peringatan.
  • Analgesia kongenital (orang yang lahir tanpa kemampuan untuk merasakan sakit) dan ketidakpekaan bawaan terhadap rasa sakit dengan anhidrosis (CIP)

GERAKAN DAN POSISI TUBUH

  • Kinestesia dan propriosepso, kesadaran akan gerakan dan posisi tubuh : didasarkan pada informasi somestetik.
  • Informasi mengenai keseimbangan berasal dari sistem vestibular.
Indera Kinestetik dan Propriosepsi
  • Reseptor khusus yang terletak di otot, tendon, dan sendi : informasi tentang gerakan dan lokasi lengan, kaki, dll serta kaitannya satu sama lain.
  • Reseptor khusus juga memberikan informasi proprioseptif : dimana dan bagaimana posisi tubuh kita. Contoh, ketika kita menutup mata dan menendangkan kaki ke depan, kita mengetahui dimana kaki kita karena adanya reseptor khusus ini.
Indera Vestibular
  • Berada dibagian dalam telinga
  • Dua jenis vestibular : otolit dan saluran setengah lingkaran.
  • Otolit : kantung kecil yang ditemukan tepat diatas rumah siput. Berisi cairan seperti gelatin dan terdapat kristal-kristal yang tersuspensi.
  • Saluran setengah lingkaran : Berisi sebuah cairan yang merangsang reseptor.

PERSEPSI

  • Persepsi : metode yang digunakan otak untuk mengambil semua sensasi yang dialami seseorang pada saat tertentu dan memungkinkannya untuk ditafsirkan dengan cara yang bermakna.

CARA MENGATUR PERSEPSI

Konstansi : Ukuran, Bentuk, dan Kecerahan


  • Ketetapan ukuran : kecenderungan menafsirkan sebuah objek selalu dalam ukuran yang sama, tanpa memperhatikan jaraknya. Contoh, jika sebuah patung yang biasanya dianggap sangat besar, namun tampak kecil pada retina, maka ditafsirkan sebagai sangat jauh.
  • Kecenderungan menafsirkan sebuah objek memiliki bentuk yang konstan. Contohnya, piring makan akan tetap dianggap bulan, meskipun dari segi pandang saat ini seharusnya dianggap oval.
  • Keteguhan kecerahan : kecerahan objek akan tetap, meskipun cahayanya berubah. Contohnya, ketika menggunakan baju putih dan celana hitam disaat hari cerah, warna putih akan jauh lebih terang. Namun, ketika sudah berada di dalam ruangan dengan cahaya sedang. Baju putih akan tetap berwarna lebih terang daripada celana yang warnanya gelap tadi.
Prinsip-Prinsip Gestalt


  • Mengelompokkan objek dan melihat bentuk-bentuk yang utuh. Hubungan Bentuk-Bentuk, Kedekatan, Kemiripan, Penutupan, Kesinambungan, Contiguity.

PERSEPSI KEDALAMAN


  • Kedalaman : melihat dunia dalam tiga dimensi.
Isyarat Monokular
  • Perspektif Linear : garis yang menyatu menunjukkan bahwa "ujung" garis berada sangat jauh dari dimana orang melihatnya.
  • Ukuran relatif : jika benda tampak kecil, diasumsikan berada di tempat yang jauh.
  • Tumpang tindih : jika satu objek menghalangi objek lain, berarti objek itu berada dibelakang objek pertama.
  • Perspektif udara : semakin jauh objek, maka akan semakin berbahaya.
  • Gradian tekstur : ketika dekat tekstur tampak kasar, namun jika dijauhkan menjadi kecil dan halus.
  • Paralaks gerak : ketika dikendaraan, benda dekat bergerak cepat. Sedangkan, benda jauh bergerak lambat.
  • Akomodasi : lensa mengubah bentuk atau ketebalannya, sebagai respons terhadap objek dekat dan jauh.
Isyarat Binokular
  • Konvergensi : mengacu pada rotasi dua mata untuk fokus pada satu objek.
  • Disparitas teropong : karena mata terpisah beberapa senti, mereka tidak melihat persis sama.

ILUSI PERSEPSI

  • Ilusi adalah persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, orang mengira mereka melihat sesuatu padahal kenyataannya sangat berbeda. 
  • Ilusi didasarkan pada proses sensorik awal, pemrosesan selanjutnya, atau asumsi tingkat yang lebih tinggi yang dibuat oleh sistem visual otak.
Kisi-Kisi Hermann


  • Seolah melihat adanya gumpalan abu-abu atau kristal yang hilang-hilang timbul.
  • Terkait dengan respons neuron di korteks visual primer yang merespon paling baik terhadap batang cahaya dengan orientasi teretntu.
Ilusi Muller-Lyer

  • Distorsi terjadi apabila mencoba untuk menentukan apakah kedua garis memiliki panjang yang persis sama
Ilusi Bulan
  • Terjadi ketika bulan di cakrawala tampak jauh lebih besar daripada bulan di langit.
  • Disebut dengan hipotesis jarak nyata. Dari abada dua Masehi, ditulis oleh astronom Yunani-Mesir, Ptolemeus, dan dikembangkan oleh astronom Arab abad kesebelas, Al-Hazan.
Ilusi Pergerakan
  • Kadang orang menganggap sebuah objek bergerak, padahal nyatanya diam.
  • Eksperimen yang sesuai yaitu efek autokinetik.
  • Gerakan stroboskopis : terlihat dalam film.
  • Pergerakan ilusi atau gerakan nyata terlihat dalam gambar statis.
  • Faktor penyebab : pencahayaan gambar, susunan warna, dan perbedaan waktu yang dibutuhkan otak untuk memproses informasi ini.

  • Gerakan mata merupakan penyebab utama gerakan ilusi
  • Berdasarkan gambar yang dilukis pada tahun 1981 oleh Isia Levant, Enigma.
  • Dengan menggunakan peralatan pelacak mata khusus memungkinkan merekan gerakan mata terkecil sekalipun.
  • Gerakan mata kecil disebut microsaccades.
Faktor-faktor Lain yang Memengaruhi Persepsi
  • Dipengaruhi oleh budaya dan juga kesalahan pemahaman.
  • Orang sering mengalami kesalah pahaman, dikarenakan mereka menharapkan mendengarkan sesuatu yang lain.
  • Ekspektasi perseptual : Kecenderungan seseorang untuk mempersepsikan sesuatu dengan cara tertentu dan berdasarkan pengalaman.
  • Cara orang menginterpretasikan apa yang mereka lihat juga memengaruhi persepsi mereka.
  • Pemrosesan dari atas ke bawah : penggunaan pengetahuan yang ada untuk mengatur fitur-fitur individual menjadi satu kesatuan keseluruhan (ekspektasi persepsi).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN PSIKOLOGIS

TEORI-TEORI KEPRIBADIAN