PSIKOLOGI SOSIAL

PENGARUH SOSIAL

  • Psikologi : studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental, termasuk bagaimana orang berpikir dan merasa. 
  • Psikologi sosial : mempelajari perilaku dan proses mental, tetapi mencakup dunia sosial tempat kita berada. Tentang bagaimana perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang memengaruhi dan dipengaruhi oleh kelompok sosial.
  • Pengaruh sosial : kehadiran orang lain yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran setiap individu.

KESESUAIAN

  • Kekuatan konformitas : mengubah perilaku agar lebih sesuai dengan tindakan orang lain.
  • Efek konformitas tampak dalam budaya kolektivis : Hong Kong, Jepang, dan Zimbabwe.
  • Pada respon publik, perempuan cenderung menunjukkan lebih banyak konformitas daripada laki-laki.
  • Orang perlu untuk menyesuaikan diri di tempat kerja karema pengaruh sosial normatif : kebutuhan untuk bertindak dengan cara yang kita rasa akan membuat kita disukai dan diterima oleh orang lain. Contoh, menertawakan lelucon yang sebenarnya tidak dipahami karena semua orang tertawa.
  • Pengaruh sosial informasional : mengambil isyarat untuk berperilaku dari orang lain ketika berada dalam situasi yang tidak jelas atau ambigu.

PERILAKU KELOMPOK

BAHAYA DARI PEMIKIRAN KELOMPOK 
  • Groupthink : ketika orang dalam sebuah kelompok merasa lebih penting untuk menjaga kekompakan kelompok daripada mempertimbangkan fakta secara realistis.
  • Psikolog sosial Irving Janis (1972, 1982) membuat daftar beberapa "gejala" groupthink : memberikan tekanan pada anggota individu untuk menyesuaikan diri dengan pendapat kelompok, mencegah mereka yang tidak setuju untuk berbicara, dan bahkan menyensor diri mereka sendiri sehingga pola pikir kelompok tidak akan terganggu.
  • Hal dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pemikiran kelompok : para pemimpin tetap tidak memihak dan seluruh anggota kelompok harus mencari pendapat dari orang-orang di luar kelompok. 
  • Pemungutan suara harus dilakukan dengan surat suara rahasia.
POLARISASI KELOMPOK 
  • Polarisasi kelompok : kecenderungan anggota yang terlibat dalam diskusi kelompok untuk mengambil posisi yang ekstrim dan menyarankan tindakan yang berisiko.
  • Jika informasi diberikan dalam forum online, polarisasi kelompok menjadi lebih jelas karena anggota kelompok terpapar dengan informasi yang sesuai dengan pandangan mereka.
  • Disebabkan : pengaruh sosial normatif dan pengaruh sosial informasional.
FASILITASI SOSIAL DAN GANGGUAN SOSIAL 
  • Pengaruh sosial dapat mempengaruhi keberhasilan kinerja individu dalam sebuah kelompok. 
  • Jika tugas mudah, kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja. 
  • Jika tugas sulit, kehadiran orang lain memiliki efek negatif pada kinerja. 
  • Fasilitasi sosial : pengaruh positif dari orang lain terhadap kinerja.
  • Gangguan sosial : pengaruh negatif orang lain terhadap kinerja.
  • Kehadiran orang lain bertindak untuk meningkatkan gairah.
  • Fasilitasi sosial terjadi karena kehadiran orang lain menciptakan gairah untuk meningkatkan kinerja
  • Kehadiran orang lain ketika tugas sulit menghasilkan tingkat gairah yang terlalu tinggi, akan mengakibatkan gangguan kinerja.
  • Social loafing : orang yang malas cenderung tidak bekerja dengan baik ketika ada orang lain mengerjakan tugas yang sama, tetapi mereka dapat melakukannya dengan baik ketika bekerja sendiri. 
DEINDIVIDUASI 
  • Deindividuasi : berkurangnya rasa identitas pribadi dan tanggung jawab pribadi.
  • Anonimitas menghasilkan deindividuasi yang lebih besar : mengarah pada peningkatan kecurangan dan perilaku menyimpang lainnya.
  • Terjadinya trolling : memposting komentar yang sengaja menghasut komunitas online.

KEPATUHAN

  • Kepatuhan : terjadi ketika orang mengubah perilaku mereka karena orang atau kelompok lain yang meminta atau mengarahkan mereka untuk berubah. 
TEKNIK KAKI DI DEPAN PINTU 
  • Ketika kepatuhan terhadap permintaan yang lebih kecil diikuti dengan permintaan yang lebih besar, orang akan cenderung mematuhinya karena mereka telah menyetujui permintaan yang lebih kecil dan mereka ingin berperilaku konsisten.
TEKNIK PINTU-DI-MUKA 
  • Permintaan yang lebih besar didahulukan (ditolak), kemudian diikuti oleh permintaan kedua yang lebih kecil dan lebih masuk akal sehingga disetujui.
  • Teknik ini tidak akan efektif untuk orang yang berpikir abstrak : kecenderungan pemikir abstrak untuk memiliki persepsi yang lebih global tentang diri mereka sendiri.
TEKNIK BOLA RENDAH 
  • Teknik lowball : setelah komitmen dibuat, biaya dari komitmen tersebut meningkat. Contoh, perusahaan kabel akan mengiklankan harga rendah untuk membuat orang mendaftar untuk layanan khusus mereka. Setelah layanan tersebut terbentuk, konsumen sering kali dimintai jumlah biaya tambahan.
PERBEDAAN BUDAYA DALAM KEPATUHAN 
  • Orang-orang dalam budaya individualistis lebih cenderung memenuhi permintaan kedua dibandingkan dengan orang-orang dalam budaya kolektivistik.
  • Orang-orang dalam budaya kolektivistik tidak terlalu peduli untuk konsisten dengan perilaku sebelumnya.

KEPATUHAN

PENELITIAN MENGEJUTKAN DARI MILGRAM 
  • Psikolog sosial Stanley Milgram menguji efek hukuman terhadap perilaku belajar.
  • Eksperimen Milgram menunjukkan efek dari kepatuhan terhadap otoritas. 
EVALUASI PENELITIAN MILGRAM 
  • Beberapa orang berpendapat bahwa para partisipan dalam eksperimen Milgram telah mengalami kerusakan harga diri dan tekanan psikologis : mereka bersedia memberikan tegangan yang cukup besar untuk membunuh orang lain hanya atas perintah seorang peneliti.
  • Hasil paradigma Milgram lebih kepada identitas sosial
  • Alih-alih mengikuti perintah secara membabi buta, peserta secara aktif bekerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemimpin.

KOGNISI SOSIAL

  • Kognisi sosial berfokus pada cara orang berpikir tentang orang lain dan bagaimana kognisi memengaruhi perilaku orang lain. 

SIKAP

  • Kognisi sosial berkaitan dengan pembentukan dan pengaruh sikap terhadap perilaku dan persepsi orang lain. 
  • Sikap : kecenderungan untuk merespons ide, orang, objek, atau situasi tertentu dengan positif atau negatif.
  • Sikap dipelajari melalui pengalaman, kontak dengan orang lain, dan melalui instruksi dari orang tua, guru, dan orang-orang penting lainnya dalam kehidupan seseorang. 
  • Sikap melibatkan evaluasi positif dan negatif terhadap berbagai hal. Contoh, anak-anak dikenal suka mengambil keputusan tentang makanan tertentu sebelum mencicipinya, anak-anak mungkin pernah mencoba makanan hijau di masa lalu dan tidak menyukainya dan sekarang jadi tidak menyukai makanan hijau apa pun, baik yang sudah mereka cicipi atau belum.
MODEL ABC TENTANG SIKAP 
  • Sikap terdiri dari tiga bagian yang berbeda untuk kepribadian dan sifat-sifat yang terdiri dari cara-cara orang berpikir, merasa, dan bertindak. 
KOMPONEN AFEKTIF 
  • Komponen afektif : cara seseorang merasakan objek, orang, atau situasi. 
  • Afek digunakan dalam psikologi untuk mengartikan "emosi" atau "perasaan".
  • Komponen afektif : komponen emosional. Contoh, beberapa orang mungkin merasa bahwa musik country itu menyenangkan dan membangkitkan semangat.
KOMPONEN PERILAKU 
  • Komponen perilaku dari suatu sikap : tindakan yang dilakukan seseorang terhadap orang, objek, atau situasi. Contoh, seseorang yang merasa bahwa musik country itu menyenangkan kemungkinan besar akan mendengarkan musik country, membeli musik country MP3, atau pergi ke konser musik country.
KOMPONEN KOGNITIF 
  • Komponen kognitif dari suatu sikap : cara seseorang berpikir tentang dirinya sendiri, objek, atau situasi. 
  • Pemikiran mencakup keyakinan dan gagasan tentang fokus sikap. Contoh, seorang pencinta musik country mungkin percaya bahwa musik country lebih unggul daripada musik lainnya.
  • Sikap merupakan prediktor yang sangat buruk untuk perilaku aktual dalam sejumlah studi penelitian terkontrol. 
  • Apa yang orang katakan dan apa yang orang lakukan sering kali merupakan dua hal yang berbeda.
  • Sikap memprediksi perilaku dalam kondisi tertentu.
  • Faktor dalam mencocokkan sikap dan perilaku : seberapa spesifik sikap itu sendiri. Contoh, dokter umumnya orang yang melakukan segala untuk melindungi kesehatan mereka dan meningkatkan kesehatan, namun masih ada dokter yang masih merokok, tidak berolahraga, dan sering kurang tidur
PEMBENTUKAN 
  • Pembentukan sikap : hasil dari sejumlah pengaruh yang berbeda dan hanya satu kesamaan.
KONTAK LANGSUNG
  • Kontak langsung dengan orang, ide, situasi, atau objek yang menjadi fokus sikap. Contoh, seorang anak yang mencoba dan tidak menyukai kubis brussel akan membentuk sikap negatif terhadap kubis brussel.
INSTRUKSI LANGSUNG
  • Instruksi langsung : orang tua atau orang lain. Contoh, orang tua mengatakan kepada anak-anak mereka bahwa merokok berbahaya dan tidak sehat.
INTERAKSI DENGAN ORANG LAIN 
  • Sikap terbentuk karena orang berada di sekitar orang lain dengan sikap tertentu. Contoh, semuanya memiliki anggapan bahwa merokok itu keren, maka orang tersebut akan cenderung berpikir bahwa merokok juga keren.
PEMBELAJARAN OBSERVASIONAL)
  • Sikap yang dipelajari melalui pengamatan terhadap tindakan dan reaksi orang lain terhadap objek, orang, atau situasi. Contoh, seorang anak yang ibunya menunjukkan rasa takut pada anjing dapat mengembangkan rasa takut yang sama.

PERUBAHAN SIKAP : SENI PERSUASI

  • Sikap dapat berubah dengan pembelajaran baru. 
  • Seni persuasi : di mana seseorang mencoba mengubah keyakinan, pendapat, posisi, atau tindakan orang lain melalui argumen, permohonan, atau penjelasan.
  • Faktor-faktor untuk upaya persuasif : Sumber (komunikator merupakan orang yang menyampaikan pesan), pesan (pesan yang disampaikan harus jelas dan terorganisir dengan baik), Audiens (karakteristik orang-orang yang menjadi target sasaran pesan persuasi dalam menentukan efektivitas pesan), medium (bentuk yang digunakan seseorang untuk menerima pesan juga penting).
  • Dua jenis pemrosesan dihipotesiskan dalam model : pemrosesan rute pusat (di mana orang memperhatikan rute perifera. 

DISONANSI KOGNITIF : KETIKA SIKAP DAN PERILAKU BERBENTURAN

  • Disonansi kognitif : ketika orang dewasa mendapati diri mereka melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan ide mereka sendiri (orang yang cerdas, baik, atau bermoral) mereka akan mengalami ketidaknyamanan emosional.
  • Disonansi :  mengacu pada ketidakkonsistenan atau kurangnya kesepakatan.
  • Ketika mengalami disonansi kognitif (ketegangan dan gairah) : muncul rasa tidak menyenangkan dan motivasi untuk mengubah sehingga perasaan tidak menyenangkan berkurang.
  • Tiga hal untuk mengurangi disonansi kognitif : mengubah perilaku yang bertentangan, mengubah kognisi yang bertentangan, dan membentuk kognisi baru.
  • Disonansi kognitif terjadi pada anak-anak di usia 4 tahun.
  • Korteks frontal kiri aktif ketika seseorang membuat keputusan yang mengurangi disonansi dan bertindak berdasarkan keputusannya .

PEMBENTUKAN KESAN

  • Ketika seseorang bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya, seseorang akan membuat evaluasi dan penilaian awal tentang orang tersebut. 
  • Kesempatan pertama : kesempatan yang sangat penting dalam pembentukan kesan.
  • Pembentukan kesan : ketika pertama kali bertemu dengan orang lain, pengamat akan melalui proses pembentukan konsep.
  • Terdapat efek keutamaan dalam pembentukan kesan : penampilan fisik.
KATEGORISASI SOSIAL 
  • Kategorisasi sosial : didasarkan pada karakteristik yang dimiliki oleh orang baru yang memiliki kesamaan karakteristik dengan orang atau kelompok yang telah dimiliki sebelumnya. 
  • Kategorisasi sosial bersifat otomatis dan terjadi tanpa adanya kesadaran.
  • Kategorisasi sosial menghasilkan stereotip : sebuah keyakinan bahwa karakteristik dimiliki oleh semua anggota kategori sosial tertentu.
  • Kategorisasi sosial penting dalam persepsi orang lain. 
  • Cara untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap stereotip negatif terhadap seseorang : menyadari stereotip yang ada dan menerapkan sedikit pemikiran kritis.
TEORI KEPRIBADIAN IMPLISIT 
  • Kepribadian implisit : kategori yang digunakan untuk menempatkan orang lain berdasarkan sesuatu.
  • Teori kepribadian implisit : seperangkat asumsi yang dimiliki orang tentang bagaimana ciri-ciri kepribadia dan tindakan terkait masa kanak-kanak. Contoh, banyak orang memiliki kepribadian implisit yang mencakup gagasan bahwa orang yang bahagia juga orang yang ramah dan orang yang pendiam adalah pemalu
  • Tes yang dirancang untuk mengukur sikap implisit : Implicit Association Test (IAT).
  • Implicit Association Test (IAT) dilakukan dengan komputer untuk mengukur tingkat asosiasi antara pasangan konsep tertentu. 
  • Beberapa bukti menunjukkan bahwa teori kepribadian implisit berbeda dari satu budaya ke budaya lainnya.

ATRIBUSI

  • Sifat alamiah manusia untuk ingin tahu mengapa orang melakukan suatu hal sehingga tahu bagaimana harus bersikap. 
  • Seseorang membutuhkan penjelasan atas perilaku sendiri
  • Atribusi : proses menjelaskan perilaku diri sendiri dan perilaku orang lain.
PENYEBAB PERILAKU 
  • Teori atribusi dikembangkan oleh psikolog sosial Fritz Heider (1958) : menjelaskan mengapa sesuatu terjadi dan juga mengapa orang memilih penjelasan tertentu atas perilaku yang mereka lakukan. 
  • Dua jenis penyebab : eksternal dan internal.
  • Penyebab perilaku yang berasal dari sumber eksternal : cuaca, lalu lintas, dan pendidikan dikatakan sebagai penyebab situasional. Contoh, jika seseorang terlambat, keterlambatannya disebabkan oleh kemacetan lalu lintas.
  • Disposisi : perilaku diasumsikan berasal dari dalam diri individu.
KESALAHAN ATRIBUSI YANG MENDASAR
  • Bias atribusi yaitu kesalahan atribusi fundamental : kecenderungan orang mengamati tindakan orang lain untuk melebih-lebihkan pengaruh karakteristik internal orang tersebut.
  • Bias aktor-pengamat : kecenderungan untuk menggunakan atribusi situasional dan bukan personal.
  • Ketika seseorang menjadi pelaku, mereka menyadari pengaruh situasional terhadap perilaku  sendiri.
  • Ada beberapa strategi untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam mengatribusi : memperhatikan berapa banyak orang lain yang melakukan hal yang sama dan memikirkan apa yang akan dilakukan bila berada dalam situasi yang sama. 
  • Usia dan budaya menjadi faktor yang mempengaruhi seberapa besar kemungkinan seseorang membuat kesalahan atribusi fundamental. 

INTERAKSI SOSIAL

  • Interaksi sosial : hubungan antar manusia, baik yang bersifat kasual maupun intim. 
  • Interaksi sosial meliputi prasangka dan diskriminasi, menyukai dan mencintai, serta agresi dan perilaku prososial.

PRASANGKA DAN DISKRIMINASI

  • Prasangka : ketika seseorang memiliki stereotip yang tidak didukung dan sering kali memiliki stereotip negatif tentang anggota kelompok sosial tertentu.
  • Diskriminasi : Ketika sebuah prasangka menyebabkan anggota kelompok sosial tertentu diperlakukan secara berbeda dari yang lain dalam situasi yang sama.
  • Diskriminasi dapat dikendalikan dan dalam beberapa kasus dapat dihilangkan.
  • Sikap prasangka yang menjadi penyebab diskriminasi tidak dapat dengan mudah dikendalikan atau dihilangkan. 
JENIS-JENIS PRASANGKA DAN DISKRIMINASI 
  • Ada banyak jenis prasangka dan jenis diskriminasi yang terjadi : ageism, seksisme, rasisme, dan sebagainya. 
  • Dalam masyarakat mana pun, akan selalu ada kelompok dalam dan kelompok luar. Pembentukan in-group dan out-group dimulai sejak masa kanak-kanak dan berlanjut saat anak-anak menjadi dewasa.
  • Setelah kelompok in-group terbentuk, prasangka dan perlakuan diskriminatif terhadap out-group segera mengikuti, menyebabkan stres dan akan berdampak negatif pada anggota kelompok out-group.
  • Agresi mikro : penghinaan yang tampaknya kecil yang sering dilakukan oleh anggota budaya dominan terhadap minoritas.
PENGKAPITULAN 
  • Konflik antar kelompok biasanya lebih besar ketika ada tekanan yang terjadi : perang, kesulitan ekonomi, atau kemalangan lainnya. 
  • Kambing hitam : kelompok luar yang menjadi target dari rasa frustrasi dan emosi negatif anggota kelompok dalam. 
  • Kambing hitam merupakan kelompok yang memiliki kekuatan paling kecil.

BAGAIMANA ORANG BELAJAR MENGATASI PRASANGKA

  • Anak-anak cenderung mengembangkan sikap prasangka : paparan dari sikap orang tua, guru, anak-anak lain, dan berbagai bentuk media.
ASAL-USUL PRASANGKA 
TEORI KONFLIK YANG REALISTIS 
  • Teori konflik realistis tentang prasangka : meningkatnya prasangka dan diskriminasi terkait erat dengan meningkatnya konflik antara kelompok dalam dan kelompok luar ketika kelompok-kelompok tersebut mencari sumber daya yang sama.
TEORI IDENTITAS SOSIAL 
  • Dalam teori identitas sosial, ada tiga proses yang bertanggung jawab atas pembentukan identitas seseorang dalam kelompok sosial tertentu : kategorisasi sosial, identifikasi, dan perbandingan sosial.
KERENTANAN STEREOTIP 
  • Stereotip : mempengaruhi cara orang memandang orang lain dan juga memengaruhi cara orang memandang diri mereka sendiri.
  • Ketika orang menyadari stereotip yang diterapkan pada kelompok mereka oleh orang lain, mereka akan merasa cemas untuk berperilaku dengan cara stereotip tersebut. 
  • Kerentanan stereotip sangat terkait dengan ancaman stereotip : di mana anggota kelompok yang distereotipkan menjadi cemas dan waspada terhadap situasi apa pun.
MENGATASI PRASANGKA 
  • Senjata terbaik untuk melawan prasangka adalah pendidikan : belajar tentang orang-orang yang berbeda dari diri kita dalam banyak hal. 
  • Cara terbaik terbaik untuk mempelajari orang lain : melakukan kontak langsung dengan orang lain dan memiliki kesempatan untuk melihat mereka sebagai manusia, bukan sebagai orang asing.
KONTAK DENGAN STATUS YANG SETARA 
  • Kontak status yang setara terbukti mengurangi prasangka dan diskriminasi, bersamaan dengan kerja sama yang berkelanjutan dan positif. 
RUANG KELAS JIGSAW
  • Salah satu cara untuk mendorong terjadinya kontak antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda : membuat keberhasilan dalam tugas tergantung pada kerja sama setiap orang dalam kelompok yang terdiri dari berbagai kemampuan atau status.
  • Dalam "ruang kelas jigsaw", para siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap siswa diberi "potongan teka-teki", atau informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan.

KETERTARIKAN INTERPERSONAL

  • Ketertarikan interpersonal : menyukai dan memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan seseorang.
DAYA TARIK FISIK 
  • Ketika orang berpikir tentang apa yang membuat mereka tertarik pada orang lain, salah satu topik yang biasanya muncul adalah daya tarik fisik orang lain
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecantikan fisik adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi individu untuk memilih orang yang ingin mereka kenal lebih baik.
KEDEKATAN
  • Semakin dekat orang secara fisik semakin besar kemungkinan mereka untuk membentuk suatu hubungan. 
  • Seseorang memilih teman dan kekasih dari kumpulan orang yang tersedia bagi mereka : ketersediaan sangat bergantung pada kedekatan.
  • Efek paparan : teori tentang mengapa kedekatan sangat penting dalam melibatkan gagasan terhadap rangsangan baru.
  • Ketika berada dalam kedekatan fisik satu sama lain dapat meningkatkan ketertarikan mereka satu sama lain.
MEMILIKI KEMIRIPAN
  • Orang cenderung menyukai berada di sekitar orang lain yang mirip dengan mereka.
  • Kesamaan merupakan faktor dalam hubungan masuk akal jika dilihat dari segi validasi keyakinan dan sikap seseorang. 
  • Beberapa orang merasa bahwa menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki kualitas yang saling melengkapi dapat bisa sangat bermanfaat.
TIMBAL BALIK DARI RASA SUKA 
  • Seseorang memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menyukai orang yang menyukai mereka.
  • Perasaan rendah diri : mencari tahu bahwa seseorang menyukai kita ketika kita bahkan tidak menyukai diri kita sendiri.

HUBUNGAN INTERPERSONAL SECARA ONLINE 

  • Anak muda yang telah memiliki hubungan sosial yang positif menggunakan situs online untuk meningkatkan hubungan.
  • Mereka yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik tidak menggunakan situs jejaring sosial dan menggunakannya dengan cara yang negatif : bahasa buruk yang berlebihan, komentar yang tidak bersahabat, gerakan agresif, atau memposting foto-foto yang tidak menarik.

ROBERT STERNBERG  TEORI CINTA

  • Definisi cinta menurut kamus merujuk pada kasih sayang yang kuat terhadap orang lain : hubungan kekerabatan, ikatan pribadi, ketertarikan seksual, kekaguman, atau minat yang sama.
  • Robert Sternberg, menguraikan sebuah teori tentang tiga komponen utama dari cinta dan jenis-jenis cinta yang dapat dihasilkan oleh kombinasi dari ketiga komponen tersebut.
TIGA KOMPONEN CINTA 
  • Menurut Sternberg, cinta terdiri dari tiga komponen dasar : keintiman, gairah, dan komitmen.
  • Keintiman : mengacu pada perasaan kedekatan yang dimiliki seseorang dengan orang lain.
  • Gairah : mengacu pada emosi dan seksual gairah yang dirasakan seseorang terhadap orang lain. 
  • Komitmen : keputusan yang dibuat seseorang tentang suatu hubungan. 
CINTA SEGITIGA  
  • Hubungan cinta antara dua orang melibatkan satu, dua, atau ketiga komponen dalam berbagai kombinasi. 
  • Kombinasi tersebut dapat menghasilkan tujuh bentuk cinta yang berbeda.
  • Dua bentuk cinta : cinta romantis dan cinta persahabatan
  • Ketika keintiman dan gairah digabungkan : cinta romantis.
  • Ketika keintiman dan komitmen digabungkan : cinta pendamping, rang-orang yang saling menyukai, merasa dekat secara emosional, dan membuat komitmen untuk hidup bersama hubungan pernikahan. 

AGRESI

  • Agresi : ketika seseorang menyakiti orang lain dengan sengaja, baik dengan kata-kata atau dengan perilaku fisik.
  • Penyebab umum dari agresif : frustrasi.
  • Hipotesis frustrasi-agresi : konsep agresi sebagai reaksi terhadap frustrasi.
  • Sigmund Freud (1930), percaya bahwa agresi adalah naluri dasar manusia.
  • Sosiobiolog terkenal Konrad Lorenz (1966) melihat agresi sebagai naluri untuk bertarung demi kelangsungan hidup. 
AGRESI DAN BIOLOGI 
  • Agresi manusia memiliki dasar genetik
  • Sebuah kompleks gen mempengaruhi kerentanan terhadap respons agresif dalam kondisi lingkungan yang tepat.
  • Area di otak yang mengendalikan respons agresif : lobus frontal, amigdala, dan struktur lain dari sistem limbik,  
  • Testosteron (hormon seks pria) dikaitkan dengan tingkat agresi pada manusia.
  • Bahan kimia penting lainnya yang ditemukan di otak juga berperan dalam perilaku agresif : glutamat, serotonin, dan neurotransmiter yang ditemukan di otak.
  • Alkohol berdampak pada perilaku agresif
  • Alkohol memengaruhi fungsi neurotransmiter dan penurunan serotonin.
PENJELASAN PEMBELAJARAN SOSIAL UNTUK AGRESI 
  • Sebagian besar agresi manusia dipengaruhi oleh pembelajaran
  • Pembelajaran sosial untuk agresi menyatakan bahwa perilaku agresif dipelajari .
  • Model agresif : orang tua, saudara kandung, teman, dan bahkan orang di televisi.
KEKUATAN PERAN SOSIAL 
  • Peran sosial : pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang berada dalam posisi sosial tertentu. Contoh, "dokter" mengenakan jas putih, mengajukan pertanyaan tertentu, dan menuliskan resep.
  • Anak-anak yang dilecehkan akan terpapar dengan model agresi yang kuat
  • Orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak justru diperkuat perilaku agresifnya ketika mendapatkan apa yang mereka inginkan dari anak tersebut. 
  • Berlawanan dengan kepercayaan umum, sebagian besar anak yang mengalami kekerasan tidak tumbuh menjadi pelaku kekerasan.
KEKERASAN DI MEDIA DAN AGRESI 
  • Video game yang mengandung kekerasan menjadi penyebab kekerasan pada anak-anak, terutama remaja. 
  • Psikolog sosial Craig Anderson dan rekan-rekannya menemukan bukti jelas dan konsisten bahwa paparan jangka pendek terhadap kekerasan dalam jangka pendek secara signifikan meningkatkan kemungkinan anak-anak akan terlibat dalam agresi fisik dan agresi verbal.
  • Video game kekerasan berkorelasi dengan peningkatan tingkat agresi anak-anak.

PERILAKU PROSOSIAL

ALTRUISME 
  • Altruisme : bentuk perilaku prososial yang senang menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan tanpa mengharapkan imbalan dan tanpa rasa takut akan keselamatan diri sendiri. 
  • Perilaku altruistik sebagai cara untuk melestarikan materi genetik seseorang, bahkan dengan mengorbankan nyawanya sendiri. 
  • Dengan menggunakan teknik pencitraan otak, para peneliti telah menemukan bukti bahwa wilayah otak yang dikenal sebagai persimpangan temporoparietal (TPJ) lebih besar pada individu yang membuat pilihan altruistik, terutama di belahan kanan.
MENGAPA ORANG TIDAK MAU MEMBANTU 
  • Efek pengamat : kemungkinan pengamat membantu seseorang yang sedang dalam kesulitan berkurang ketika jumlah pengamat meningkat. 
  • Difusi tanggung jawab : fenomena di mana seseorang gagal untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan karena adanya orang lain yang terlihat berbagi tanggung jawab.
  • Para pengamat yang gagal dalam bertindak biasanya karena apatis.
LIMA TITIK KEPUTUSAN DALAM PERILAKU MENOLONG 
  • Darley dan Latané (1968) mengidentifikasi beberapa keputusan kognitif yang harus dihadapi seorang pengamat sebelum menolong orang yang sedang dalam masalah. 
  • Semakin banyak ambiguitas dalam sebuah situasi, semakin kecil kemungkinan situasi tersebut akan didefinisikan sebagai darurat. 
  • Jika ada situasi yang tidak jelas, pengamat dapat mengandalkan tindakan orang lain untuk membantu menentukan apakah situasinya darurat atau tidak
  • Orang yang sedang dalam suasana hati yang baik umumnya lebih mungkin untuk membantu daripada orang yang sedang dalam suasana hati yang buruk.
  • Jenis kelamin korban juga merupakan salah satu faktor dalam hal tolong menolong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN PSIKOLOGIS

SENSASI DAN PERSEPSI

TEORI-TEORI KEPRIBADIAN