PERSPEKTIF BIOLOGIS DALAM PSIKOLOGI

 


NEURON DAN SARAF

  • Sistem Saraf, jaringan sel yang membawa informasi ke dan dari seluruh bagian tubuh.
  • Bidang neurosains adalah cabang dari ilmu kehidupan yang berhubungan dengan struktur dan fungsi otak ; neuron, saraf, dan jaringan saraf yang membentuk sistem saraf.
Psikologi biologis adalah cabang ilmu saraf perilaku yang berfokus pada dasar biologis dari proses psikologis, perilaku, dan pembelajaran. 

STRUKTUR NEURON

  • Sistem saraf terdiri dari sel-sel individual (Ramón y Cajal, terjemahan, 1995).
  • Kesamaan yang terdapat pada sel pada umumnya yaitu sama-sama memiliki nekluas, badan sel, dan membran sel.
Neuron adalah sel khusus dalam sistem saraf yang menerima dan mengirim pesan tubuh, dan memiliki struktur yang sangat khusus.


Dendrit : bagian-bagian neuron yang menerima pesan dari sel lain.
  • Dendrit terlihat seperti cabang-cabang pohon.
  • Dendrit melekat pada badan sel atau soma : bagian sel yang mengandung nukleus dan menjaga seluruh sel tetap hidup dan berfungsi.
Akson : serat yang melekat pada soma yang membawa pesan ke sel lain.
  • Akson bercabang menjadi beberapa serat pendek yang memiliki pembengkakan di ujungnya yang disebut dengan terminal akson.
Neuron membentuk sebagian besar otak, tetapi mereka bukan satu-satunya sel yang memengaruhi pemikiran, pembelajaran, memori, persepsi, dan semua aspek kehidupan lainnya.

Glia : melayani berbagai macam fungsi.
  • Membantu mempertahankan keadaan homeostatis (keseimbangan dalam sel).
  • Fungsi dari beberapa glia : struktur tempat neuron berkembang dan yang menahan neuron di tempatnya.
  • Selama perkembangan otak awal, glial radial membantu memandu neuron yang bermigrasi untuk membentuk lapisan luar otak.
  • Fungsi glial yang lainnya : menyalurkan nurtisi ke neuron dan membersihkan sisa-sisa neuron yang telah mati.
  • Jenis tertentu dari glial memungkinnya berkembang menjadi neuron baru, baik selama perkembangan prenatal maupun pada mamalia dewasa (Bullock et al., 2005; Gotz et al, 2015; Kriegstein & Alvarez-Buylla; 2009).
  • Sel glial juga sedang diselidiki dalam berbagai penyakit saraf : gangguan spektrum autisme, gangguan degeneratif, dan gangguan kejiwaan (Molofsky et al., 2012; Peng et al., 2015; Sahun & Sur, 2015; Verkhratsky dkk., 2014; Yamamuro dkk., 2015)
  • Sel glial juga berperan dalam pembelajaran, perilaku, dan neuroplastisitas.
Dua jenis sel glial khusus, yang disebut oligodendrosit dan sel Schwann, menghasilkan lapisan zat lemak yang disebut mielin.

Mielin : neuron tubuh (sistem saraf tepi)
  • Mielin membungkus di sekitar poros akson, membentuk selabung isolasi.
  • Bundel dari akson yang dilapisi Mielin berjalan sebagai "kabel" di sistem saraf pusat disebut saluran.
  • Mielin dari sel Schawnn berfungsi sebagai terowongan yang melalui serabut saraf yang rusak dan menyambung kembali serta memperbaiki diri.
  • Mielin dari oligodendrosit cenderung rusak secara permanen.
Tempat-tempat dimana mielin tampak bertakbrakan sebenarnya adalah ruang kecil pada akson yang disebut nodus.

IMPLUS SARAF

  • Sebuah neuron yang sedang beristirahat sebenarnya bermuatan listrik.
  • Di dalam dan diluar sel terdapat laturan semiliquid, di dalamnya terdapat ion.
  • Muatan didalam sel sebagian besar negatif dan bagian luar positif karena keduanya difusi.
  • Membran sel bersifat semipermeabel, yang berarti beberapa molekul dapat dengan bebas melewati membran sementara yang lain tidak.
  • Beberapa molekul yang berada di luar sel masuk melalui bukaan protein kecil, atau saluran di membran, sementara molekul di dalam sel dapat melewati saluran yang sama ke luar sel. 
  • Ion protein bermuatan negatif yang lebih besar dan ion kalium bermuatas positif yang lebih kecil. 
  • Di luar sel ada banyak ion natrium bermuatan positif dan ion klorida bermuatan negatif.
  • Karena muatan listrik yang berlawanan saling menarik satu sama lain, ion natrium akan mengelompok di sekitar membran. Dan akan menciptakan potensi listrik.
Pembalikan muatan listrik dikenal sebagai potensial listrik
  • Potensial aksi berarti bahwa sel sekarang positif di dalam dan negatif di luar pada titik dimana saluran terbuka. Juga untuk mengembalikan sel ke kondisi istirahat.
  • Setiap urutan potensial aksi membutuhkan waktu sekitar seperseribu detik.
  • Potensial aksi bergerak di bawah akson.

  • Neuron menerima banyak sinyal dari neuron lain.
  • Sinyal ini dimaksudkan untuk : menyebabkan neuron menembak dan mencegah neuron untuk menembak.
  • Neuron menembak dengan kekuatan penuh atau tidak menembak sama sekali. Seolah-olah seseorang yang melakukan charger handphonenya sampe full atau tidak men-charger sama sekali hingga menyebabkan handphonenya beristirahat.

NEUROTRANSMISSION


  • Setelah sinyal saraf mencapai terminal akson maka akan terjadi beberapa peristiwa tergantung struktur kunci di dalam neuron dan pada permukaan neuron yang berdekatan.
Mengirim Pesan ke Sel Lain : SINAPSIS

Vesikal sinaptik : Sejumlah struktur seperti kantung kecil di dalamnya.
  • Didalam vesikel sinaptik terdapat bahan kimia yang tersuspensi dalam cairan : Neurotransmitter.
  • Ketika potensial aksi mencapai vesikal sinaptik, vesikel sinaptik akan melepaskan neurotransmiter ke dalam celah sinaptik.
  1. Di sebelah terminal akson adalah dendrit dari neuron lain.
  2. Diantaranya terdapat ruang berisi cairan disebut sinapsis.
  3. Vesikula di ujung akson mengandung molekul neurotransmiter.
  4. Permukaan dendrit di sebelah akson mengandung saluran ion yang memiliki situs reseptor.
Neurontransmiter yang ditemukan di berbagai sinapsis di sekitar sistem saraf dapat menghidupkan sel atau mematikan sel, tergantung pada sinapsis mana yang terpengaruh.

NEUROTRANSMITTER : Pengirim Jaringan

Neurotransmitter pertama yang diidentifikasi : Asetilkolin (ACh).
  • Asetikolin ditemukan di sinapsis antara neuron dan sel otot.
  • Asetilkolin merangsang otot rangka untuk berkontraksi tapi sebenarnya memperlambat kontraksi pada otot jantung.
  • Ach memainkan peran kunci dalam memori, gairah, dan perhatian.
  • Ach ditemukan di hippocampus, area otak yang bertanggung jawab untuk membentuk ingatan baru, dan yang rendah dikaitkan dengan Alzheimer.
Dopamin (DA) : neurotransmitter yang di temukan di otak
  • Jika terlalu sedikit DA yang dilepaskan di area tertentu di otak, hasilnya adalah penyakit Parkinson.
  • Jika terlalu banyak  DA yang dilepaskan di area lain, hasilnya adalah sekumpulan gejala dari skizofrenia.
Sekelompok zat yang dikenal sebagai neuropeptida dapat berfungsi sebagai neurotransmiter (Schwartz & Javitch, 2013)

Endorfin : sekumpulan neuropeptida pengendali rasa sakit.
  • Ketika seseorang terluka neurotransmiter yang menandakan rasa sakit akan dilepaskan.
  • Ketika otak menerima pesan sakit, ia akan memicu pelepasan endorfin.
  • Endorfin mengikat reseptor yang membuka saluran ion pada akson. Dan menyebabkan rasa sakit pada akhirnya berkurang. Contoh, saat jempol kakimu terbentur pada ujung meja dan akan merasakan sakit pada awalnya, namun rasa sakitnya akan cepat menghilang. 

GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM SARAF

SISTEM SARAF PUSAT

  • Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
  • Otak dan sumsum tulang belakang terdiri dari neuron dan sel glial yang mengendalikan fungsi-fungsi yang menopang kehidupan tubuh serta semua pikiran, emosi, dan perilaku.
Otak
  • Otak adalah inti dari sistem saraf : memahami informasi yang diterima dari indera, membuat keputusan, dan mengirimkan perintah ke otot dan bagian tubuh lainnya, jika diperlukan.
  • Otak bertanggung jawab atas kognisi dan pikiran, termasuk pembelajaran, memori, dan bahasa.
  • Otak memiliki banyak neuroplastisitas, kemampuan yang secara konstan mengubah struktur dan fungsi banyak sel di otak sebagai respon terhadap trauma atau pengalaman. (Neville & Bavelier, 2000; Rossina et al., 2007; Sanders et al., 2008)
Sumsum Tulang Belakang


  • Sumsung tulang belakang adalah kumpulan neuron yang panjang.
  • Terbagi menjadi dua area : bagian luar yang terang dan bagian dalam yang gelap.
  • Bagian luar terdiri dari akson bermyelin dan saraf. Untuk membawa pesan dari tubuh ke otak dan dari otak ke tubuh.
  • Bagian dalam terdiri dari badan sel neuron. Semacam "otak" primitif. Bertanggung jawab atas refleks tertentu,
Tiga tipe dasar neuron : Neuron aferen (sensorik) membawa pesan dari indera ke sumsum tulang belakang, Neuron eferen (motorik) yang membawa pesan dari sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar, dan Interneuron yang menghubungkan aferen ke neuron eferen.

  • Contohnya, ketika tangan kamu terkena peniti, neuron aferen akan mengirimkan pesan rasa sakit ke tulang belakang, masuk ke area pusat sumsun tulang belakang. Interneuron di area pusat itu kemudian akan menerima pesan dan mengirimkan respons di sepanjang neuron eferen, menyebabkan jari kamu menarik kembali. Pesan rasa sakit pada akhirnya sampai ke otak, dimana motorik lainnya dapat dipicu, seperti mengatakan "Aduh!".
Kerusakan pada Sistem Saraf Pusat, Neuroplastisitas, dan Neurogenesis
  • Para ilmuwan menyatakan bahwa kerusakan pada sistem saraf pusat dapat diperbaiki oleh sistem tubuh.

  • Otak dapat berubah melalui neurogenesis, pembentukan neuron baru, dan proses penting selama perkembangan sistem saraf.
  • Neurogenesis orang dewasa manusia berada di striatum : sebuah area penting di otak yang terkait dengan kontrol motorik, gerakan sukarela, dan fungsi lainnya.
  • Dalam upaya perbaikan sumsum tulang belakang, mereka memeriksa penerapan protein khusus yang biasanya terlibat dalam pengembangan dan kelangsungan hidup neuron baru (Harvey et al., 2015)
  • Salah satu upaya peneliti yaitu dengan transplantasi sel punca untuk memperbaiki jaringan otak yang rusak.
  • Ilmuwan menyelidiki bagaimana neuroplastisitas dan fungsi sistem saraf dipengaruhi melalui epigenetik.

SISTEM SARAF TEPI


  • Sistem saraf perifer terdiri dari semua saraf dan neuron yang tidak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang.
  • Dibagi menjadi dua sistem utama : sistem saraf somatik (saraf yang mengontrol otot-otot sukarela tubuh) dan sistem saraf otonom (saraf yang mengendalikan otot, organ, dan kelenjer yang tidak disengaja).
Sistem Somatis


  • Salah satu bagian dari neuron adalah soma (badan sel).
  • Sistem saraf somatik terdiri dari semua saraf yang membawa pesan dari indera ke sistem saraf pusat.
  • Jalur motorik : semua saraf yang membawa pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot sukarela. Contoh, disaat jari menggulir layar handphone untuk bermain sosial media, mereka menggunakan sistem saraf somatik.
  • Otot-otot tak sadar dikendalikan oleh gumpalan neuron di atau dekat tulang belakang.
  • Kelompok besar neuron di dekat tulang belakang membentuk sistem saraf otonom.
Sistem Saraf Otonom (Otomatis)

  • Otonom mengendalikan semua yang ada di tubuh-organ, kelenjer, dan otot tak sadar.
  • Dibagi menjadi dua sistem : simpatis dan parasimpatis.
  • Sistem saraf otonom terletak di bagian tengah tulang belakang.
Bagian Simpatik
  • Bagian simpatik berhubungan dengan emosi seseorang.
  • Tugas simpatik adalah membuat tubuh siap meghadapi stress.
  • Hormon stress masuk ke dalam reseptor di berbagai organ target. Sehingga merangsang organ untuk bekerja lebih keras.
  • Bagian ini membuat tubuh membakar sejumlah besar bahan bakar, atau gula.
Cara-cara khusus oleh bagian simpatik ini pada tubuh 
  1. Pupil mata terlihat membesar (memasukkan banyak cahaya) : lebih banyak infomasi.
  2. Jantung mulai bekerja dengan cepat dan keras.
  3. Paru-paru yang bekerja lembur.
  4. Kelenjar adrenal akan dirangsang untuk melepaskan bahan kimia tertentu yang berhubungan den stress ke dalam darah.
Bagian Parasimpatik
  • Bagian parasimpatik sebagai sistem "makan-minum-istirahat".
  • Neuron-neuron parasimpatik berada di bagian atas dan bawah tulang belakang.
  • Tugas devisi parasimpatis : mengembalikan tubuh ke fungsi normal setelah situasi yang penuh tekanan berakhir.
  • Bagian parasimpatis memungkinkan tubuh untuk mengembalikan semua energi yang dibakarnya.
  • Bagian ini bertanggung jawab atas sebagian besar fungsi tubuh sehari-hari.
Cara-cara khusus oleh bagian parasimpatik ini pada tubuh 
  1. Memperlambat jantung dan pernapasan.
  2. Menyempitkan pupil mata.
  3. Mengaktifkan kembali pencernaan dan eksresi.

KELEJAR ENDOKRIN

  • Kelenjar endoktrin tidak memiliki saluran dan mengeluarkan kimia langsung ke dalam aliran darah.
  • Bahan kimia yang dikeluarkan oleh kelenjar endoktrin disebut dengan hormon.
  • Komunikasi endokrin umumnya lambat.
  • Hormon akan memengaruhi perilaku dan emosi dengan merangsang otot, organ, dan kelenjer tubuh lainnya.

HIPOFISIS

  • Hipofisis terletak di bawah otak, tepat di bawah hipotalamus. (hipotalamus mengontrol sistem kelenjar dengan memengaruhi hipofisis).
  • Hipofisis mengendalikan semua kelenjar endoktrin lainnya.
Hormon pada Hipofisis
  • Homon pertumbuhan : hormon yang mengontrol dan mengatur peningkatan ukuran saat anak-anak tumbuh dari bayi hingga dewasa.
  • Hormon Gonad : melepaskan hormon seks wanita atau pria, memengaruhi perkembangan dan fungsi organ reproduksi, perkembangan sekunder pada masa pubertas, dan perilaku reproduksi secara umum.
  • Hormon Oksitosin : hormon yang mengontrol aspek kehamilan dan perilaku orang tua. Juga merangsang kontraksi rahim saat melahirkan (suntik oksitosin). Bertanggung jawab juga terhadap refleks pelepasan ASI.
  • Hormon Vasopresin : mengontrol kadar air dalam tubuh. Bertindak sebagai antidiuretik, menghambat air.

KELENJAR ENDOKRIN LAINNYA

Kelenjar Pineal
  • Kelenjar pineal terletak di otak, tepat diatas batang otak.
  • Mengeluarkan hormon yang disebut melatonin : membantu melacak panjang hari. Pada manusia, akan memengaruhi dan mengatur siklus bangun-tidur.
Kelenjar Tiroid
  • Kelenjar tiroid terletak di leher.
  • Mengeluarkan hormon yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme : hormon tiroksin.
  • Befungsi untuk perkembangan tubuh dan otak.
Pankrean
  • Pankreas mengontrol tingkat gula dalam tubuh.
  • Pankreas mengeluarkan insulin dan glukagon. Jika sedikit mengeluarkan insulin akan menyebabkan diabetes. Jika mengeluarkan terlalu banyak insulin akan menyebabkan hipoglikemia.
Gonad
  • Gonad adalah kelenjar kelamin : Ovarium dan Testis.
  • Mengatur hormon yang mengatur perilaku seksual (tetapi tidak secara penuh) dan reproduksi.
Kelenjar Adrenal
  • Setiap orang memiliki dua kelenjar adrenal, disetiap atas ginjal.
  • Dua bagian adrenal : medula adrenal dan korteks adrenal.
  • Medula adrenal melepaskan epinefrin.
  • Norepinefrin membantu dalam gairah simpatik.
  • Korteks adrenal menghasilkan lebih dari 30 hormon yang berbeda : Kortikoid.
  • Adrenal melepaskan kortikol disaat tubuh mengalami stress.

MELIHAT KE DALAM OTAK

METODE UNTUK MEMPELAJARI DAERAH TERTENTU DI OTAK

Belajar dari otak melalui kersusakan yang tidak disengaja  atau melalui manipulasi jaringan otak yang disengaja. Dilakukan  dengan metodi lesi atau stimulasi.

Studi Lesioning
  • Mengetahui fungsi dari berbagai area kontrol ; mempelajari hewan atau orang dengan kerusakan di area tersebut.
  • Pada hewan, peneliti mungkin akan sengaja merusak bagian otak. Setelah hewan diberikan bius, elektroda (arus listrik dikirim melalui ini) akan dimasukkan melalui pembedahan pada otak. Prosedur ini disebut lesi.
Stimulasi Otak
  • Sementara mengganggu atau meningkatkan fungsi normal area otak melalui stimulasi listrik dan mempelajari perubahan perilaku dan kognisi yang dihasilkan.
  • Menggunakan arus rendah menyebabkan neuron seolah-olah menerima pesan : ESB.
Teknik Invasif
  • Jenis ESB ; stimulasi otak dalam (DBS) membantu beberapa gangguan pada manusia.
  • Ahli bedah saraf menempatkan elektroda diarea otak dalam, mengarahkan kabel elektroda ke alat pacu jantung (generator implus) dengan pembedahan di bawah tulang selangka.
  • DBS untuk penyakit Parkinson, kejang, nyeri kronis, dan gangguan kejiwaan.
  • Optogenetika : neuron diaktifkan menggunakan cahaya bukan listrik.
Teknik Noninvasif
  • Stimulasi magnetik transkranial (TMS) : pulsa magnetik diterapkan ke korteks menggunakan kumparan kawat tembaga khusus yang diposisikan diatas kepala.
  • Medan magnet yang dihasilkan menstimulasi neuron di area korteks target.
  • rTMS : pula magnet diberikan secara berulang, agar stimulasi lebih tahan lama.
  • tDCS : elektroda kulit kepala untuk mengalirkan arus ke otak, mengubah rangsangan neuron kortikal langsung di bawah elektroda.
rTMS dan tDCS dievaluasi dalam studi kognisi untuk pengambilan memori dan keputusan. Juga sebagai pilihan pengobatan untuk berbagai gangguan psikologis termasuk gangguan stress pascatrauma (PTSD) dan depresi serta gangguan fisik karena storke.

TEKNIK NEUROIMAGING


  • Menghasilkan informasi penting tentang otak dan perilaku.
  • Dapat dilakukan secara langsung mencitrakan struktur otak atau fungsinya.
  • Metode ini bervariasi dalam tingkat resolusi spasial dan resolusi temporal.
Struktur Pemetaan
  • Mencitrakan stuktur otak saat masih hidup : Computed Tomography (CT).
  • Mengambil serangkaian sinar-X otak, melihat ke dalam otak manusia tanpa membahayakan orang tersebut.
  • CT scan dapat menunjukkan kerusakan akhibat stroke, tumor, cedera, dan struktur otak yang tidak normal.
  • CT cscan juga menjadi pilihan saat ada logam di dalam tubuh dan patah tulang tengkorak.
Magnetik Resonance Imaging (MRI)


  • Orang yang menjalani MRI ditempatkan di dalam mesin yang menghasilkan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan atom-atom hidrogen di jaringan otak ; pulsa radio untuk membantu atom berputar pada frekunsi dan arah tertentu. Hal ini akan membantu komputer membuat "irisan" secara tiga dimensi.
  • Spektroskopi MRI : memperkirakan konsentrasi bahan kimia dan neurotransmiter tertentu di otak.
  • DTI (pencitraan tensor difusi) : menyediakan cara untuk mengukur konektivitas di otak dengan mencitrakan saluran materi putih pada otak. Untuk perubahan fungsi normal ; penyakit alzheimer, MS, dan cedera otak traumatis.
Fungsi Pemetaan

Electroencephalogram (EEG)
  • Dengan merekam aktivitas listrik korteks tepat dibawah tengkorak menggunakan alat EEG.
  • EEG pertama kali dilakukan oleh Hans Berger pada 1924.
  • Melibatkan penggunaan cakram logam kecil dengan diletakkan langsung ppada kulit kepala dan larutan khusus untuk membantu menghantarkan sinyal listrik.
  • Listriknya menghasilkan gelombang : menunjukkan tahapan tidur, kejang, dan tumor.
  • EEG juga membantu melibatkan memori dan perhatian.
Magnetoecephalography (MEG)
  • MEG menggunakan perangkat interferensi kuantum superkonduktor, seperti dalam helm.
  • Untuk membedakan gangguan demensia dan mengeksplorasi proses kognitif autisme.
Pasitron Emission Tomography (PET)
  • Metode neuroimaging fungsional bergantung pada aktivitas listrik otak.
  • Pada PET seseorang akan disuntik dengan glukosa radioaktif. Komputer mendeteksi aktivitas sel otak dengan melihat sel mana yang menggunakan glukosa radioaktif dan memproyeksikan gambar aktivitas tersebut ke monitor. Komputer akan menggunakan warna yang berbeda.
MRI Fungsional (fMRI)
  • Digunakan untuk pelacakan perubahan kadar oksigen dalam darah dengan komputer.
  • fMRI menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengam risiko genetik untuk penyakit Alzheimer menunjukkan aktivitas otak yang terkait dengan pengetahuan semantik dan pengambilan kata jika dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua tanpa resiko genetik tersebut.
  • fMRI dapat digunakan untuk belajar bagaimana mengatur proses otak sendiri.

STRUKTUR OTAK


  • Tiga bagian utama otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang.
  • Otak depan : korteks, ganglia basal, dan sistem limbik.
  • Otak tengah : fungsi sensorik dan motorik
  • Otak belakang : medula, pons, dan otak kecil.

OTAK BAGIAN BELAKANG

Medulla
  • Terletak dibagian atas tulang belakang. Bagian paling bawah otak.
  • Medula tidak boleh rusak. Karena berfungsi sebagai pengatur detak jantung, bernapas, dan menelan. 
  • Ada penyimpangan saraf sensorik.
Pons
  • Berada tepat di atas medula.
  • Merupakan jembatan antara otak kecil dengan bagian atas otak.
  • Ada penyimpangan saraf motorik yang membawa pesan dari otak ke tubuh.
  • Pons memengaruhi mimpi, tidur, dan gairah.
Formasi Retikuler
  • Merupakan jaringan neuron yang berjalan melalui bagian tengah medula dan pons dan sedikit luarnya.
  • Neuron di bagian ini berfungsi untuk memperhatikan jenis-jenis informasi di lingkungan mereka.
  • Formasi retikular merupakan bagian otak yang membuat seseorang selalu waspada dan terangsang.
  • Sistem pengaktifan retikuler (RAS), merangsang bagian atas otak, membuat orang terjaga dan waspada. Contoh, disaat tengah malam dan kamu sedang tertidur lelap, tiba-tiba ada gempa bumi, kamu akan langsung terbangun dan waspada.
  • RF terlibat pada koma manusia.
Otak Kecil
  • Berada di dasar tengkorak, dibelakang tulang belakang, dan dibawah bagian utama otak.
  • Mengendalikan semua gerakan yang tidak disengaja dan cepat.
  • Contoh, seseorang akan tetap berdiri tegak karena otak kecil mengendalikan semua otot-otot kecil yang diperlukan untuk menjaga agar mereka tidak jatuh.
  • Otak kecil juga mengkoordinasika gerakan sukarela yang dilakukan secara berurutan : berlari, berjalan, ataupun menari.
  • Penyakitnya yaitu degenerasi spinocerebellar : tremor, jalan tidak stabil, cadel, dan kelemahan otor.
  • Gangguan lainnya yang dapat terjadi : gangguan persepsi seperti skizofrenia dan gangguan spektrum autisme.

SISTEM LIMBIK

  • Ditemukan di antara otak bagian atas dan batang otak.
  • Sistem limbik meliputi : talamus, hipotalamus, hipokampus, amigdala, dan korteks cingulate.
  • Terlibat dalam emosi, motivasi, memori, dan pembelajaran.
Thalamus
  • Berfungsi sebagai relai untuk informasi sensorik yang masuk.
  • Kerusakan pada thalamus dapat mengakibatkan hilangnya seluruh atau sebagian sensasi (pendengaran, penglihatan, sentuhan, dan rasa).
Hipotalamus
  • Bagian otak yang kecil namun kuat. Berada di bawah dan di depan talamus.
  • Mengatur suhu tubuh, rasa haus, lapar, tidur bangun, aktivitas seksual, dan emosi.
  • Letaknya tepat diatas kelenjar hipofisis. Dia mengatur utama hormon yang terletak di hipofisis.
Hipocampus
  • Terletak terletak di dalam lobus temporal medial.
  • Berperan dalam membentuk ingatan deklaratif jangka panjang.
Amigdala
  • Terlibat dalam rasa takut dan memori rasa takut.
  • Aktivitas di amigdala berdampak pada neuroplastisitas hipokampus dengan memfasilitasi perubahan struktural di hipokampus. 
Koteks Cingulate
  • Ditemukan di atas corpus callosum di bagian frontal dan parietal lobus.
  • Penting dalam pemrosesan emosional dan kognitif.
  • Dibagi menjadi empat wilayah.
  • Aktif dalam seletif perhatian, pengenalan kata tertulis, dan memori kerja.
  • Gangguan psikologis yang melibatkan bagian ini : hyperactivity, skizofernia, gangguan depresi mayor, dan gangguan bipolar.

KORTEKS

  • Bagian terluar dari otak.
  • Terdiri dari neuron yang padat.
  • Mudah dikenali karena penuh dengan kerutan.
  • Kerutan ini memungkinkan area sel kortikal yang jauh lebih besar berada di ruang kecil di dalam tengkorak.
  • Otak saat baru lahir hanya luaran halus. Semakin bertambah usia akan semakin berkerut. Peningkatan kerutan ini disebut dengan kortikalisasi.
Hemisfer 
  • Otak korteks dibagi menjadi dua bagian yang disebut belahan otak.
  • Dihubungkan oleh pita serabut saraf yang tebal dan keras (akson) : Korpus Kalosum.
  • Korpus kalosum memungkin otak kiri dan kanan untuk berkomunikasi satu sama lain.
  • Setiap belahan bertanggung jawab atas sisi berlawanan dari tubuh, baik kontrol atau untuk menerima informasi. Hal ini disebut dengan Kontralateral Organisasi.
Lobus Oksipital
  • Terletak dibagian belakang otak.
  • Memproses informasi visual dari mata di korteks visual primer.
  • Korteks asosiasi visual juga berada di lobus ini ; untuk membantu mengidentifikasi dan memahami infromasi visual dari mata.
Lobus Parietal
  • Berada dibagian atas dan belakang otak. Di bawah tulang parieral di tengkorak.
  • Berisi korteks somatosensorik.
  • Memproses informasi dari kulit dan reseptor tubuh bagian dalam : sentuhan, suhu, dan posisi tubuh.
Lobus Temporal
  • Berada tepat di belakang pelipis kepala juga di lobus temporal kiri.
  • Berisi korteks pendengaran primer dan pendengaran area asosiasi.
  • Juga membantu dalam memproses informasi visual.
Lobus Frontal.
  • Berada dibagian depan otak.
  • Ditemukan semua fungsi mental di bagian ini : perencanaan, kepribadian, penyimpnan memori, pengambilan koputusan kompleks, dan bahasa.
  • Juga membantu pengaturan emosi dengan berhubung bersama limbik.
  • Bagian depan : korteks prefontal. Bagian tengah memiliki hubungan dengan limbik.
  • Phieas gage : kerusakan pada lobus frontal (tidak memiliki kontrol emosi)
  • Preseverasi : kerusakan pada lobus frontal dengan gerakan yang sama berulang-ulang.
  • Bagian ini mengandung korteks motorik.

Area Asosiasi dari Korteks

  • Dikhususkan untuk informasi sensorik yang masuk ke otak dan ingatan yang tersimpan.
Area Broca
  • Terkait dengan produksi bicara.
  • Berada pada lobus frontal kiri.
  • Ditemukan oleh ahli saraf pada abad ke-19 bernama Paul Broca.
  • Namun, tidak bertanggung jawab atas produksi ucapan.
  • Kerusakan pada broca mengakhibatkan seseorang tidak dapat mengeluarkan kata-kata secara lancar dan terhubung.
  • Afasia broca : ketidakmampuan memahami bahasa tertulis atau lisan.
Daerah Wernicke
  • Berada di temporal kiri, ditemukan oleh Carl Wernicke.
  • Terlibat dalam memahami arti kata-kata.

BELAHAN OTAK

Penelitian Otak
  • Roger Sperry : untuk menyembuhkan epilepsi, sperry memotong corpus callosum. Hal ini terbukti menyembuhkan epilepsi, namun sekarang individu akan memiliki dua otak dalam satu kepala.
  • Otak kiri berfungsi untuk : bahasa, ucapan, tulisan tangan, perhitungan dan ritme. Otak kanan berdungsi untuk : persepsi, visualisasi, spasial persepsi, melodi, emosi, dan wajah.
Gerak Tangan
  • 90% orang tidak kidal, kidal biasanya dipengaruhi oleh genetika.
  • 4% orang kidal, 15% orang ambidextrous, dan 27% orang kidal memiliki fungsi bahasa di otak kanan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN PSIKOLOGIS

SENSASI DAN PERSEPSI

TEORI-TEORI KEPRIBADIAN