PERKEMBANGAN AWAL PSIKOLOGI MODERN
PENGERTIAN PSIKOLOGI
- Psikologi : studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental.
- Kata ”psikologi” berasal dari bahasa Latin : psyche (jiwa) dan logos (ilmu).
- Psikologi : ilmu mengenai jiwa.
- Psikologi juga memberi perhatian pada proses mental yang terjadi walaupun tak dapat diamati secara langsung, seperti persepsi, berpikir, mengingat, dan merasa.
WILHELM WUNDT
- Wilhelm Maximilian Wundt (1832–1920) lahir di Neckarau, pada 16 Agustus.
- Wundt menjadi murid Johannes Müller : memutuskan untuk mengejar karir di fisiologi eksperimental.
- Setelah setahun bekerja dan belajar di institut Müller, Wundt menjadi asisten laboratorium Helmholtz di Universitas Heidelberg.
- Wundt memberikan kursus pertamanya dalam psikologi sebagai ilmu alam dan menulis buku pertamanya, Contributions to the Theory of Sense Perception (1862a).
- Tahun berikutnya, ia menerbitkan Lectures on Human and Animal Psychology (1863).
- Wundt percaya bahwa psikologi eksperimental dapat digunakan dalam upaya untuk memahami kesadaran tetapi itu tidak berguna dalam upaya untuk memahami proses mental yang lebih tinggi.
- Tahun berikutnya Wundt ditawari untuk mengajar filsafat ilmiah di Universitas Leipzig.
- Tahun 1879 berdiri laboratorium pertama yang didedikasikan khusus untuk penelitian psikologis, Wundt menyebut laboratoriumnya Institut Eksperimental Psikologi.
- Pada tahun 1881, Wundt memulai jurnal Philosophical Studies, jurnal pertama yang dikhususkan untuk psikologi eksperimental.
PSYCHOLOGY'S GOALS
- Wundt percaya bahwa psikologi bisa menjadi ilmu eksperimental.
- Wundt percaya bahwa eksperimen bisa digunakan untuk mempelajari proses dasar pikiran tetapi tidak dapat digunakan untuk mempelajari proses mental yang lebih tinggi.
- Menurut Wundt, tujuan psikologi adalah untuk memahami fenomena sadar yang kompleks.
- Wundt percaya bahwa semua ilmu didasarkan pada pengalaman.
- Ilmu-ilmu lain didasarkan pada eksperimen mediasi, psikologi harus didasarkan pada pengalaman langsung.
- Setelah elemen mental diisolasi, hukum yang mengatur kombinasi mereka menjadi pengalaman yang lebih kompleks dapat ditentukan.
- Wundt menetapkan dua tujuan utama untuk eksperimen psikologi : Untuk menemukan unsur-unsur dasar dari pemikiran dan untuk menemukan hukum dengan elemen mental yang bergabung menjadi pengalaman yang lebih kompleks.
- Untuk mempelajari proses mental dasar yang terlibat dalam pengalaman langsung, Wundt menggunakan introspeksi.
- Menjelajahi pikiran untuk menemukan esensi dari Tuhan atau untuk menemukan kebenaran tertentu.
- Wundt membedakan antara introspeksi dengan pengamatan diri yang relatif tidak terstruktur yang digunakan oleh para filsuf sebelumnya.
- Introspeksi eksperimental memanfaatkan instrumen laboratorium untuk memvariasikan kondisi dan menghasilkan internal persepsi yang lebih tepat.
- Introspeksi dapat digunakan untuk mempelajari pengalaman langsung, tetapi tidak dapat dilakukan dalam keadaan apa pun.
- Menurut Wundt, ada dua tipe dasar pengalaman mental : sensasi dan perasaan.
- Sensasi terjadi setiap kali organ indera dirangsang dan impuls yang dihasilkan mencapai otak.
- Sensasi dapat digambarkan dalam hal modalitas dan intensitas. Contoh, sensasi pendengaran dapat dijelaskan dalam hal nada.
- Semua sensasi disertai dengan perasaan.
- Dari introspeksi sendiri, dirumuskan teori tridimensi perasaan : kesenangann-ketidaknyamanan, kegembiraan-tenang, dan ketegangan-relaksasi.
- Banyak kegiatan dialami secara bersamaan, akan menjadi persepsi.
- Menurut Wundt, persepsi : proses pasif yang diatur oleh rangsangan fisik yang ada.
- Perhatian dan apersepsi berjalan beriringan.
- Berbeda dengan persepsi, yang pasif dan otomatis. Apersepsi bersifat aktif dan sukarela.
- Apersepsi berada di bawah kendali individu.
- Menurut Wundt, fenomena sintesis kreatif yang menjadikan psikologi sebagai disiplin ilmu yang berbeda secara kualitatif dari ilmu fisika.
- Wundt tertarik pada sensasi.
- Namun, dengan apersepsi, dia menekankan perhatian, berpikir, dan sintesis kreatif.
Kronometri Mental
- Dalam bukunya Principles of Physiological Psychology (1874/1904), Wundt menyatakan keyakinannya bahwa waktu reaksi dapat melengkapi introspeksi sebagai teknik yang mempelajari kandungan unsur dan kegiatan pikiran.
- Wundt percaya bahwa mereka dapat menentukan kronometri mental.
- Hampir 20% dari awal pekerjaan yang dilakukan di laboratorium Wundt melibatkan pengulangan atau memperluas penelitian mengenai rentang waktu.
- Namun, pada akhirnya Wundt meninggalkan studi waktu reaksi.
- Karena menemukan bahwa situasinya terlalu rumit untuk mendapatkan “konstanta” psikologis yang dapat diukur.
- Wundt percaya bahwa psikologis dan fisik berlawanan, karena fisik dapat diprediksi berdasarkan kondisi sedangkan peristiwa psikologis tidak bisa.
- Prinsip heterogoni ujung : faktor yang membuat prediksi peristiwa psikologis yang mustahil.
- Wundt menggunakan prinsip kontras untuk menjelaskan kompleksitas psikologis. Contoh, setelah makan sesuatu yang asam, sesuatu yang manis pun terasa lebih manis.
- Prinsip menuju pengembangan yang berlawanan : setelah waktu yang lama, ada peningkatan untuk mencari jenis pengalaman yang berlawanan.
- Tindakan kehendak ttu kreatif tetapi tidak bebas : di balik semua kehendak ada hukum mental yang bertindak berdasarkan kesadaran.
- Hukum-hukum ini tidak disadari, kompleks, dan tidak dapat diketahui melalui introspeksi atau bentuk eksperimen lainnya.
- Pendekatan historis harus digunakan untuk menyelidiki proses mental yang lebih tinggi.
Volkerpsychologie
- Semakin tinggi proses mental yang tercermin dalam budaya manusia, hanya dapat dipelajari melalui analisis sejarah dan pengamatan naturalistik.
- Menurut Wundt, sifat dari proses mental yang lebih tinggi bisa jadi disimpulkan dari studi budaya seperti agama, adat istiadat, sosial, mitos, sejarah, bahasa, moral, seni, dan hukum.
- Völkerpsychologie : Wundt menekankan studi bahasa.
- Menurut Wundt, komunikasi verbal dimulai dengan kesan umum, yang ingin disampaikan.
- Memiliki 3 tahapan Völkerpsychologie : pembicara harus memahami sendiri kesan umum, pembicara memilih kata untuk mengekspresikan kesan umum, dan pendengar harus memahami maksud pembicara.
Kesalahan Historis terhadap Wund
- Psikologi Wundt mencerminkan tradisi rasionalis, dan psikologi AS menganut tradisi empiris-positivistik.
- Edward Titchener : seorang Inggris yang datang ke Amerika Serikat dan dianggap sebagai perwakilan AS dari ide-ide Wundtian.
- Dengan salah mengartikan Wundt, psikologi telah mengabaikan sumber ide yang kaya.
- Psikologi Wundt yang sebenarnya sedang dalam proses ditemukan kembali, dan salah satu alasannya mungkin karena psikologi kembali tertarik pada kognisi.
EDWARD BRADFORD TITCHENER
- Lahir pada 11 Januari di Chichester, Inggris.
- Saat di Oxford, ia mengembangkan minat dalam psikologi eksperimental dan menerjemahkan edisi ketiga dari Prinsip-Prinsip Psikologi Fisiologis Wundt.
- Setelah lulus dari Oxford, Titchener pergi ke Leipzig dan belajar selama dua tahun dengan Wundt.
- Selama tahun pertamanya di Leipzig, Titchener memulai persahabatan dengan Frank Angell.
- Pada tahun 1892 ia menerima tawaran dari Cornell dan mengembangkan program doktor psikologi di Amerika Serikat.
- Psikologi bagi Titchener : psikologi eksperimental dan segala sesuatu yang mendahuluinya sama sekali bukan psikologi.
Hubungan Paradoks Titchener dengan Psikologi Perempuan
- Larangan Titchener terhadap keanggotan wanita berlangsung dari awal organisasi sampai reorganisasi dua tahun setelahnya kematian Titchener, pada tahun 1929.
- Psikolog wanita yang dikecualikan dari organisasi Titchener : Christine Ladd-Franklin.
- Namun, kandidat doktoral pertama Titchener : Margaret Floy Washburn, pada Juni 1894.
- Margaret Floy Washburn menjadi wanita pertama yang menerima gelar doktor dalam psikologi.
- Wanita lain yang diajarkan Titchener mengenai psikologi eksperimental : Celestia Susannah Parrish (1855–1918).
- Pada tahun 1893 Titchener menerima Parrish sebagai siswa sekolah musim panas.
- Parrish : mendirikan laboratorium psikologi pertama di Amerika Serikat bagian selatan, Virginia.
- Pada akhirnya, Titchener menyesuaikan diri dengan wanita.
- Titchener setuju dengan Wundt bahwa psikologi harus mempelajari pengalaman langsung (kesadaran).
- Kesadaran : akumulasi pengalaman seumur hidup.
- Titchener menetapkan tujuan psikologi sebagai penentuan tentang apa, bagaimana, dan mengapa.
- Tujuan Psikologi Titchener : membuat katalog dari elemen mental dasar yang menjelaskan semua elemen kesadaran.
- Titchener berusaha untuk menggambarkan pengalaman mental.
- Titchener berfokus pada peristiwa sadar yang dapat diamati.
- Pada tahun 1899 Titchener mendefinisikan tujuan strukturalisme sebagai penggambaran kehidupan mental.
Penggunaan Intropeksi oleh Titchener
- Penggunaan introspeksi Titchener lebih rumit daripada penggunaan Wundt.
- Subjek Titchener, harus mencari unsur dalam bahan pengalaman mereka.
- Tugas subjek adalah menggambarkan pengalaman dasar kognitif kompleks yang dibangun.
- Subjek Titchener harus dilatih untuk menghindari pelaporan arti dari suatu stimulus. Contoh, jika subjek ditampilkan sebuah apel, tugasnya adalah mendeskripsikan warna dan karakteristik spasial dari apel tersebut.
- Titchener ingin subjeknya melaporkan sensasi, bukan persepsi.
Elemen Mental
- Unsur kesadaran terdiri sensasi, gambar, dan afeksi.
- Menurut Titchener, sebuah elemen bisa diketahui hanya dengan melihat atribut-atributnya.
- Atribut sensasi dan citra : kualitas, intensitas, durasi, kejelasan, dan ekstensi.
- Extensity : kesan dari suatu sensasi.
- Dalam praktiknya, Titchener dan murid-muridnya berkonsentrasi pada studi sensasi, afeksi, dan gambar.
- Titcher (1896) menyimpulkan bahwa ada lebih dari 40.000 yang dapat diidentifikasi sebagai sensasi.
- Titchener tidak menerima teori tridimensi perasaan Wundt.
- Titchener berpendapat bahwa perasaan terjadi hanya disatu dimensi, bukan tiga, seperti yang dijelaskan oleh Wundt.
Hukum Kombinasi
- Menentukan bagaimana elemen berpikir bergabung untuk membentuk proses mental yang lebih kompleks.
- Titchener menolak gagasan Wundt tentang apersepsi dan sintesis kreatif.
- Setiap kali proses sensorik terjadi dalam kesadaran, ada kemungkinan besar akan muncul semua sensorik dan proses imajiner yang terjadi pada kesadaran sebelumnya.
- Bagi Titchener tidak ada proses yang mendasari persepsi.
- Perhatian : kejernihan sensasi.
Korelasi Neurologis dari Peristiwa Mental
- Titchener menyebut dirinya sebagai psikofisik paralelis mengenai hubungan pikiran-tubuh.
- Dia yang mencoba menjelaskan hubungan pikiran-tubuh dalam spekulasi metafisik.
- Proses neurofisiologis : mengapa kehidupan mental dapat dipahami yang berarti deskripsi keadaan di bawah proses mental dapat terjadi.
Teori Makna Konteks
- Sensasi tidak pernah terisolasi.
- Menurut hukum kedekatan, setiap sensasi menimbulkan gambaran yang sebelumnya dialami bersamaan.
- Gambar orang yang dicintai cenderung menimbulkan berbagai macam gambar-gambar yang berkaitan dengan perkataan dan kegiatan orang yang dicintai, sehingga memberikan makna pada gambar tersebut.
- Dalam konsep rasionalis Titchener's, teori konteks makna mempertahankan filsafat empiris dan asosiasionismenya.
Kemunduran Strukturalisme
- Strukturalisme : upaya untuk mempelajari secara ilmiah apa yang menjadi filosofis kekhawatiran masa lalu.
- Alat utama para strukturalis : introspeksi.
- Para strukturalis tidak tertarik untuk mempelajari perilaku abnormal.
- Kaum strukturalis mengabaikan studi tentang kepribadian, pembelajaran, perkembangan psikologis, dan perbedaan individu.
- Titchener bersikeras bahwa dia mencari pengetahuan murni dan tidak peduli dengan penerapan prinsip-prinsip psikologi untuk solusi praktis masalah.
- Kehancuran strukturaisme terjadi karena ketidakmampuannya untuk mengasimilasi salah satu dari perkembangan terpenting dalam sejarah manusia yaitu doktrin evolusi.
Pendekatan Awal Lainnya Terhadap Psikologi
- Meskipun strukturalisme Wundt dan Titchener mendominasi psikologi selama bertahun-tahun, strukturalisme tetaplah mendapatkan kritikan.
FRANZ CLEMENS BRENTANO
- Franz Clemens Brentano (1838–1917), lahir di 16 Januari di Jerman.
- Ia memperoleh filsafat doktornya dari Universitas Tübingen pada tahun 1862.
- Pada tahun 1866 menjadi guru di Universitas Würzburg.
- Pada tahun 1874 ia diangkat sebagai profesor filsafat di Universitas Wina.
- Brentano menerbitkan karyanya yang paling berpengaruh, Psikologi dari Sudut Pandang Empiris (1874/1973).
- Brentano setuju dengan Wundt tentang keterbatasan psikologi eksperimental.
- Brentano percaya bahwa terlalu menekankan eksperimen bisa mengalihkan perhatian peneliti dari isu-isu penting.
- Brentano setuju dengan Wundt : pencarian elemen mental menyiratkan pandangan statis pikiran yang tidak didukung oleh fakta.
- Menurut Brentano, hal yang penting tentang pikiran bukan apa yang ada di dalamnya tapi apa yang dilakukannya.
- Pandangan Brentano disebut psikologi tindakan : proses mental ditujukan untuk melakukan beberapa fungsi.
- Tindakan mental : menilai, mengingat, menyimpulkan, meragukan, mencintai, membenci, dan berharap.
- Setiap tindakan mental mengacu pada suatu objek di luar dirinya.
- Untuk mempelajari tindakan mental dan intensionalitas, Brentano harus menggunakan bentuk introspeksi Wundt dan Titchener.
- Dia menggunakan tipe introspeksi fenomenologis : analisis introspektif yang diarahkan menuju pengalaman yang utuh dan bermakna.
CARL STUMPF
- Carl Stumpf (1848–1936) lahir pada 21 April di Wiesentheid, Bavaria.
- Dia seorang mahasiswa di University of Würzburg.
- Di Universitas Göttingen, memperoleh gelar doktor pada tahun 1868.
- Pada tahun 1893 ia mengajar psikologi di Universitas Berlin.
- Di Berlin, Stumpf menciptakan laboratorium psikologis yang merupakan pesaing Wundt's di Leipzig.
- Sebagai seorang psikolog eksperimental, Stumpf tertarik pada persepsi akustik.
- Dia menerbitkan Psychology of Tone (1883, 1890).
- Stumpf percaya bahwa ada hubungan antara psikologi dan filsafat.
- Seperti Brentano, Stumpf berpendapat bahwa peristiwa mental harus dipelajari.
- Untuk Stumpf objek studi yang tepat untuk psikologi adalah fenomena mental, bukan elemen sadar.
- Sikap ini mengarah pada fenomenologi yang menjadi landasan Psikologi Gestalt.
EDMUND HUSSERL
- Edmund Husserl (1859–1938) belajar dengan Brentano dari tahun 1884 hingga 1886.
- Husserl mendedikasikan bukunya dengan judul Investigasi Logis (1900-1901).
- Husserl setuju dengan konsep intensionalitas Brentano : tindakan mental yang diarahkan pada sesuatu di luar diri mereka.
- Tindakan mental : cara kita melakukan kontak dengan dunia fisik.
- Studi sebelumnya menggunakan introspeksi untuk memeriksa tindakan mental dengan merangkul dunia fisik.
- Studi menggunakan introspeksi untuk memeriksa semua subyektif pengalaman yang terjadi, tanpa perlu berhubungan ke hal lain.
- Untuk Husserl, ada dua jenis introspeksi : berfokus pada intensionalitas dan yang berfokus pada proses yang dialami seseorang secara subjektif dan berfokus pada pengalaman fenomenologis.
- Metode Ilmu Pengetahuan Alam Tidak Sesuai dengan Studi Fenomena Mental.
- Husserl percaya bahwa terlalu dini untuk melakukan eksperimen tentang persepsi, memori, dan perasaan tanpa terlebih dahulu mengetahui esensi dari proses ini.
- Tujuan Husserl : untuk membuat taksonomi pikiran.
- Husserl berbeda secara radikal dari posisi strukturalis : di mana Husserl berusaha untuk memeriksa makna dan esensi, bukan elemen mental, melalui introspeksi.
- Husserl bersikeras pada fenomenologi murni : menentukan hubungan antara pengalaman subjektif dan dunia fisik.
OSWALD KULPE
- Oswald Külpe (1862–1915) tertarik pada banyak hal, termasuk musik, sejarah, filsafat, dan psikologi.
- Dia mengambil jurusan sejarah di Universitas Leipzig.
- Di bawah pengawasan Wundt, Külpe menerima gelar doktornya pada tahun 1887.
- Pada tahun 1894 Külpe pindah ke Universitas Würzburg.
- Pada tahun 1909 ia meninggalkan Würzburg dan pergi ke Universitas Bonn dan kemudian ke Universitas Munich.
- Setelah Külpe meninggalkan Würzburg, minatnya semakin beralih ke filsafat.
- Masalah memiliki motivasi properti.
- Masalah menyebabkan subjek untuk terus menerapkan operasi mental yang relevan sampai solusi tercapai.
- Aspek motivasi dari pemecahan masalah harus ditekankan kemudian terbentuklah psikologi Gestalt.
- Würzburg menunjukkan bahwa semakin tinggi proses mental maka akan dapat dipelajari secara eksperimental dan bahwa proses mental tertentu terjadi secara independen.
- Ia juga mengklaim bahwa asosiasionisme tidak cukup untuk menjelaskan operasi pikiran dan menantang kaum voluntaris dan strukturalis.
- Würzburg membuat perbedaan penting antara pikiran dan pemikiran, antara isi mental dan tindakan mental.
- Brentano dan Würzburg sama-sama tertarik pada bagaimana pikiran bekerja.
- Validitas introspeksi sebagai alat penelitian meluncurkan aliran haviorisme.
HANS VAIHINGER
- Pada tahun 1911 Hans Vaihinger (1852–1933) bukunya diterbitkan dengan judul The Philosophy of “As If”: A System of the Theoretical, Practical and Religious Fictions of Mankind.
- Dalam bukunya, Vaihinger berpihak dengan positivis Machia : mengatakan bahwa kita semua pernah mengalami secara langsung sensasi dan hubungan antar sensasi.
- Menurut Vaihinger, kehidupan bermasyarakat memberi makna pada sensasi kita.
- Prinsip fiksi : suatu gagasan yang kebenaran teoretisnya itu palsu.
- Menurut Vaihinger, komunikasi sehari-hari tidak mungkin tanpa kata-kata dan frasa fiksi.
- Sains tidak akan mungkin tanpa fiksi seperti materi dan kausalitas.
- Ada kesamaan antara fiksionalisme Vaihinger dan filsafat pragmatisme : keduanya mengevaluasi ide-ide dalam istilah kegunaan mereka.
- Vaihinger percaya bahwa ada perbedaan penting antara posisi dan pragmatisme.
- Bagi Vaihinger sebuah konsep bisa terbukti salah dan tetap berguna. Contoh, meskipun konsep kehendak bebas terbukti salah, mungkin ada manfaatnya dari bertindak seolah-olah itu benar.
HERMAN EBBINGHAUS
- Hermann Ebbinghaus (1850–1909) lahir 24 Januari di Barmen.
- Ia mempelajari bahasa klasik, sejarah, dan filsafat di Universitas Bonn, Halle, dan Berlin sebelum menerima gelar doktor dari University of Bonn pada tahun 1873.
- Dia menulis disertasinya mengenai filosofi tentang ketidaksadaran.
- Ebbinghaus kemudian mendedikasikan bukunya Outline of Psychology (1902) untuk Fechner.
- Ebbinghaus memulai penelitiannya di rumahnya di Berlin pada tahun 1878.
- Penelitian Ebbinghaus memuncak dalam grafik mono berjudul On Memory: An Investigation in Psikologi Eksperimental (1885/1964).
- Untuk pertama kalinya proses belajar dan memori dipelajari.
- Ebbinghaus adalah orang pertama menerbitkan artikel tentang pengujian kecerdasan anak sekolah.
- Pada berbagai interval waktu setelah penguasaan, Ebbinghaus mempelajari kelompok suku kata.
- Ebbinghaus menciptakan kurva retensi pertama psikologi.
- Ebbinghaus juga mempelajari efek kebermaknaan pada pembelajaran dan memori.
- Dalam daftar pembelajaran suku kata, praktik terdistribusi lebih efisien daripada latihan massal.
Komentar
Posting Komentar